Suara.com - Kampanye Partai Aceh yang digelar di Lapangan Hira, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, dihadiri oleh ribuan pendukungnya, Minggu (7/4) akhir pekan lalu.
Namun, belakangan, kampanye Partai Aceh itu diprotes karena massa banyak mengibarkan Bendera Bulan Bintang yang diidentikkan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dulu.
Massa dari salah satu partai lokal terkuat di Aceh tersebut, datang dari berbagai daerah dan memadati lapangan Hira sejak pukul 14.00 WIB, hingga meluber sampai ke Masjid Islamic Centre.
Massa datang dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan, baik secara berkelompok dan perorangan. Petinggi Partai Aceh hadir dalam kampanye tersebut, seperti mantan Panglima GAM Muzakir Manaf.
Sejumlah petinggi Partai Aceh di Kota Lhokseumawe juga hadir, seperti Suaidi Yahya (Wali Kota Lhokseumawe), dan Yassir Umar (Ketua DPRK Lhokseumawe).
Masing-masing pimpinan partai politik tersebut menyampaikan orasi politiknya. Mereka mengajak memilih Partai Aceh yang karena diklaim dibangun berdasarkan perjuangan orang Aceh.
Selain itu juga disampaikan, banyak persoalan yang harus diselesaikan antara pemerintah Aceh dengan pemerintah pusat.
Terutama sejumlah hasil perjanjian perdamaian antara GAM dan Indonesia pada 15 Agustus 2015 yang belum terselesaikan.
Dalam kegiatan kampanye itu, petinggi Partai Aceh Muzakkir Manaf juga mengajak masyarakat Aceh untuk memilih pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Sementara itu, saat berlangsungnya orasi kegiatan kampanye tersebut, berkibar bendera Aceh Bulan Bintang di tengah-tengah lapangan.
Beberapa anggota polisi meminta untuk diturunkan bendera tersebut namun tidak lama kemudian bendera tersebut diturunkan.