Suara.com - Mahkamah Agung atau MA menolak permohonan kasasi Meliana yang mengkritik volume azan. Meilana divonis melakukjan penistaan agama di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
Kepala Biro Hukum dan Humas MA, Abdullah menjelaskan, mereka belum mengetahui apa alasan majelis hakim menolak kasasi Meliana. Dengan kasasi Meliana itu ditolak maka yang bersangkutan tetap harus menjalani hukuman 18 bulan penjara.
"Ya, sudah diputus, bunyi amar putusannya ditolak," ujar Abdullah saat dihubungi, Senin (8/4/2019).
"Alasannya saya juga belum tahu, jadi masih menunggu selesai minutasi putusan (pemberkasan perkara yang sudah diputus)," lanjutnya.
Baca Juga: TKD Polisikan Penyebar Isu Larangan Azan Jika Jokowi - Maruf Amin Menang
Kasasi Meliana diputus majelis hakim yang diketuai Hakim Agung, Desnayeti, dengan hakim anggota, Gazalba Saleh dan Sofyan Sitompul, pada 27 Maret 2019.
Sebelumnya Meliana dinilai jaksa penuntut umum melakukan ujaran kebencian dan penodaan agama sebagaimana diatur dalam Pasal 156 dan 156a KUHP dan dituntut hukuman 1,5 tahun penjara, karena mengkritik volume azan yang menurutnya terlalu keras.
Pernyataan Meliana kemudian dianggap sebagai pemicu kerusuhan di mana sekelompok orang membakar dan merusak wihara dan Klenteng di Tanjung Balai. (Antara)