Suara.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman ingin menjadikan Program 1 Juta Nelayan Berdaulat sebagai program unggulan, dan diharapkan mampu memajukan sektor maritim di Indonesia.
Program 1 Juta Nelayan Berdaulat masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI).
"Program ini akan kami jadikan program unggulan atau prioritas Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim," ujar Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di The Telkom Hub, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Kementerian Bidang Kemaritiman, didukung oleh Badan Usaha Milik Negara serta Asosiasi Pemerintah Bidang Kepulauan dan Pesisir Indonesia (Aspeksindo), pada Senin meluncurkan Program 1 Juta Nelayan Berdaulat.
Baca Juga: Unhan: Bakamla Penting untuk Perwujudan Poros Maritim Dunia
"Kemenko Bidang Kemaritiman memprakarsai sebuah program yang kami sebut dengan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat," tuturnya.
Program ini segera dilaksanakan di 300 kabupaten atau kota wilayah pesisir Indonesia dengan target peserta berjumlah 300 ribu nelayan hingga akhir tahun 2019. Melalui Program 1 Juta Nelayan Berdaulat, pendapatan nelayan meningkat minimal 10 juta per bulan, terciptanya metode pemasaran hasil laut yang terintegrasi, efisien dengan rantai suplai chain yang pendek, terdatanya informasi persebaran ikan dan beragam hal lainnya.
CEO FishOn Fajar Widisasono, sebagai mitra pendukung teknologi Program 1 Juta Nelayan Berdaulat, mengungkapkan bahwa melalui dukungan teknologi nelayan dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya laut yang selama ini hanya 7 persen menjadi minimal 17 persen dengan aplikasi FishOn.
"Nelayan mendapatkan dukungan teknologi dan pemasaran hasil laut yang disediakan oleh FishOn," kata Fajar.
Dia menjelaskan bahwa FishOn merupakan aplikasi untuk nelayan berbasis android dengan fitur pencarian ikan, pengawetan ikan, penjualan ikan, komunikasi atauatau chatting, pencatatan hasil tangkapan ikan (logbook), panic button untuk permintaan bantuan dalam kondisi darurat, fltur pembayaran elektronik dan fitur belanja kebutuhan sehari-hari yang terhubung dengan koperasi nelayan.
Baca Juga: Sejak Era Majapahit, Wiranto Sebut Indonesia Poros Maritim Dunia
Program 1 Juta Nelayan Berdaulat dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kekayaan laut Indonesia menurut data UNDP pada tahun 2017 sebesar 2,5 triliun dolar AS per tahun dan baru dapat dimanfaatkan sebesar 7 persen karena minimnya teknologi.