Suara.com - Buku catatan paramedis di kamp al-Hol di bagian timur Suriah mendata pasien-pasien dengan luka-luka dan bayi-bayi kekurangan gizi yang dibawa dari medan tempur ke klinik yang kotor dan sesak: kekurangan gizi, pertumbuhan cebol, kaki patah.
Mereka yang sangat memerlukan penanganan ialah sebagian besar bayi-bayi yang dilahirkan dalam masa perang dari para istri militan ISIS yang tewas dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Orang-orang lain berdesak-desakan di ruang tunggu yang atapnya dari timah menanti giliran untuk memperoleh perawatan dasar.
Di rumah sakit itu, para staf harus membuat dua ruang khusus yang bisa dibongkar-pasang untuk perawatan bayi-bayi yang kekurangan gizi.
Lantai-lantai bawah dipenuhi oleh para remaja yang kehilangan kaki mereka dan perempuan-perempuan yang luka-luka tersambar peluru dan pecahan peluru.
Baca Juga: Perusakan Nisan Salib di Makam Bethesda Sudah Terjadi Sejak 2017
Sekitar 60.000 orang pergi menyelamatkan diri selama pertempuran sengit dari wilayah terakhir yang dikuasai ISIS di Baghouz dan ditampung di kamp tersebut. Staf medis di bagian timur Suriah berjuang untuk memberikan perawatan di rumah-rumah sakit yang fasilitasnya sangat minim.
Sejumlah orang, sebagian besar anak-anak, meninggal dalam perjalanan sejauh 240 km ke al-Hol atau setelah tiba, kata kelompok-kelompok bantuan.
"Pinggul putera saya terkilir. Dia perlu dioperasi segera," ujar Umm Mohammed, perempuan berusia 33 tahun dan bercadar, sembari memegang bayinya yang berumur enam bulan. (Antara)