Korban Tewas Akibat Topan Idai di Afrika Naik Jadi 843

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 07 April 2019 | 15:03 WIB
Korban Tewas Akibat Topan Idai di Afrika Naik Jadi 843
gambar udara penambakan Kota Beira di Mozambik porak-poranda usai diterjang Topan Idai pada Kamis (14/3/2019). (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan ribu orang dalam keadaan memerlukan makanan, air dan tempat perlindungan setelah Topan Idai melanda Mozambik, Zimbabwe dan Malawi.

Sejak Jumat (6/4), sedikitnya 843 orang dilaporkan meninggal akibat badai itu, banjir yang diakibatkannya dan hujan deras sebelum topan.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh pemerintah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Topan Idai terjadi pada malam 14 Maret dekat kota pelabuhan Beira, Mozambik, membawa angin kencang dan hujan. Air di dua sungai besar, Buzi dan Pungue, melimpah, membanjiri seluruh desa dan menyebabkan jasad-jasad mengapung di air.

Di Mozambik, tercatat 598 orang meninggal, 1.641 luka-luka, 112.076 rumah rusak atau hancur, 715.378 hektare tanaman rusak. Selain itu 1,85 juta orang terkena dampak bencana dan ditemukan 1.428 kasus kolera, dengan lima orang meninggal akibat kolera.

Baca Juga: Konser Berbayar IPK Terwujud, Clara Ingin IPK 3,85

Di Malawi, sebelum datang, Topan Idai membawa hujan deras dan membanjiri distrik-ditrik Chikwawa dan Nsanje. Hujan terus turun setelah badai itu melanda dan puluhan ribu orang terkena dampaknya.

Dilaporkan, 60 orang meninggal, 672 luka-luka dan 19.328 kepala keluarga mengungsi.

PBB meminta para donor pada Jumat untuk menyediakan bantuan tambahan senilai 60 juta dolar AS (sekitar Rp847,7 miliar) guna membantu Zimbabwe agar pulih setelah kawasan-kawasan di bagian timurnya dilanda topan bulan lalu.

Badai itu membanjiri kawasan lahan yang luas hingga menimbulkan krisis kemanusiaan akibat kemarau yang sebelumnya terjadi. Topan menewaskan sedikitnya 268 orang di negara Afrika bagian selatan itu dan ratusan lagi di negara-negara tetangganya, Mozambik dan Malawi.

"Seruan bantuan kemanusiaan yang sudah direvisi bertujuan menanggapi kebutuhan kemanusiaan rakyat di Zimbabwe yang meningkat akibat kemarau hingga memengaruhi situasi ekonomi dan ditambah lagi dengan bencana Topan Idai yang baru terjadi," kata Bishow Parajuli, koordinator PBB di Harare.

Baca Juga: Kubu Jokowi Tak Terima Sindiran Prabowo soal Kemiskinan dan 3 Kartu Sakti

Permintaan tersebut menaikkan bantuan bagi Zimbabwe saat ini menjadi 294 juta dolar.

Rakyat Zimbabwe juga menghadapi krisis ekonomi - harga-harga bahan pokok seperti gula, minyak goreng dan beras telah meningkat sebanyak 60 persen sejak Februari. Keadaan itu memicu kemarahan terhadap pemerintahan Presiden Emmerson Mnangagwa. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI