Suara.com - Politisi PDI Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko menilai ancaman Amien Rais yang akan menggunakan people power, jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019 hanya akan menciptakan konflik horizontal.
Budiman mengatakan di era demokrasi bukan hanya Amien Rais saja yang memiliki people power.
Mantan Aktifis perlawanan Orde Baru ini menuturkan people power di rezim otoriter berbeda dengan rezim demokratis.
Lebih lanjut, mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini menilai people power di rezim otoriter itu 'people as a whole society' yang melawan rezim otoriter sehingga bentuk konfliknya adalah vertikal yakni melawan rezim otoriter itu sendiri.
Baca Juga: Demi Selamatkan Rawa dan Sejahterakan Petani, Kementan Gelar Workshop
"Kalau people power di zaman demokrasi? Satu yang mengklaim itu sadar enggak bahwa bukan mereka satu-satunya pihak yang punya people. At least, pemilih yang lawan juga punya people juga toh. Yang jelas bukan satu-satunya mereka yang punya power. Karena yang menjadi rivalnya, kompetitornya dalam pemilihan demokratis juga punya power, punya people, punya voters, punya pemilih," tutur Budiman di Graha Bimasena, Jalan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019) malam.
"Jadi diniati, enggak diniati, people power terhadap kekuasaan yang demokratis itu akan melawan people yang lain," katanya.
Untuk itu, Budiman menilai penggunaan people power di rezim demokratis saat ini hanya akan menimbulkan konflik horizontal. Budiman menilai itu sangat berbahaya.
"Justru itu kita kritik. Itu bisa menimbulkan kebakaran konflik horizontal. Dan itu jauh, korban konflik horizontal jauh lebih banyak, jauh lebih masif dan dendamnya jauh lebih lama ketimbang konflik vertikal," ungkapnya.
Sebelumnya, Amien Rais mengatakan Apel 313 yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3) kemarin untuk mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2019.
Baca Juga: Gegara Sengketa Tanah, Sujono Dituduh Punya Ilmu Santet
Anggota Dewan Dewan Pembina BPN Prabowo - Sandiaga Uno itu mengancam akan menggerakkan massa jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019.