Dicurigai Jual Beli Suara Kasih Amplop ke Kyai, Luhut Sindir Hati Elit

Jum'at, 05 April 2019 | 13:46 WIB
Dicurigai Jual Beli Suara Kasih Amplop ke Kyai, Luhut Sindir Hati Elit
Luhut dengan Zubair Muntasor. (dok Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyindir kecurigaan elit politik yang mencurigainya jual beli suara. Luhut merasa difitnah.

Hal itu dikatakan Luhut saat mengklarikasi video yang memperlihatkan dirinya tengah memberikan amplop kepada kyai Zubair Muntasor. Luhut mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan kyai Zubair Muntasor terjadi saat dirinya mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Cholil di Bangkalan pada Sabtu (30/3/2019).

Silahturahmi itu biasa dilakukan Luhut sejak dirinya menjadi Komandan Korem 081/Dhirotsaja Jaya di Madiun, Jawa Timur pada 1995.

"Saya menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengatakan Ielah terjadi jual beli suara dalam penemuan tersebut. Bagi saya, fitnah yang keji itu mencoreng kehormatan terutamanya KH. Zubair Muntasor dan pondok pesantren yang diasuhnya," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/4/2019).

Baca Juga: Luhut Bantah Jual Beli Suara Kasih Amplop ke Kyai Muntasor: Fitnah

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan amplop kepada kiai (Twitter)
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan amplop kepada kiai (Twitter)

Lebih lanjut Luhut juga mengimbau kepada jajaran elite untuk tidak berprasangka buruk sehingga tidak timbul kecurigaan. Luhut menyampaikan bahwa ajaran silahturahmi yang diajarkan turun temurun tidak boleh dirusak dengan kepentingan sesaat para elite.

"Saya mengimbau kepada para elite agar mengedepankan pikiran jernih ketimbang prasangka buruk dan hati yang bersih ketimbang hati yang penuh kecurigaan," katanya.

"Sebelum bertindak bertanyalah dan berdialoglah dengan hati nurani yang paling dalam untuk melakukan sesuatu yang terbaik," pungkasnya.

Kemudian Luhut berbicara soal kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil. Pertemuan itu sebagai bentuk Luhut yang menjenguk kyai Zubair karena dirinya mendengar kiai tengah sakit. Namun dirinya enggan menceritakan soal kesehatan kiai itu untuk menjaga privasi.

Luhut menyebutkan saat itu dirinya dijamu dan disambut dengan hangat. Untuk membalasnya, Luhut pun memberikan bisyaroh atau tanda terima kasih Luhut beserta untuk membantu kiai Zubair untuk membantu pengobatan.

Baca Juga: Misteri Amplop Luhut Untuk Kiai, BPN: Ada Indikasi Money Politics

"Sayapun Iebih dulu diberi oleh-oleh berupa batik dan batu akik. Begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahmi," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI