Suara.com - Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD angkat bicara terkait pernyataan ancaman people power alias kekuatan rakyat dalam pemilihan presiden 2019 yang dilontarkan politikus senior Amien Rais.
"Pernyataan people power itu agak sedikit provokatif. Artinya kurang proporsional. Menurut saya, itu kan berangkat dari kecurigaan," ujar Mahfud MD dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV yang dipublikasikan ke Youtube, Selasa (2/4/2019).
Menurut Mahfud MD, dua alasan kecurigaan tersebut. Satu, Komisi Pemilihan Umum dicurigai akan diperalat oleh kekuatan politik, sehingga satu kubu mengancam dengan wacana people power.
Kedua, imbuh Mahfud MD, kecurigaan yang berujung pada ancaman people power sebagai bentuk antisipasi untuk mencari alasan jika salah satu kubu kalah dalam Pilpres 2019.
"Tapi, bagaimanapun alasannya itu, tidak sehat bagi perkembangan politik kita, bagi demokrasi kita yang semakin lama semakin bagus," tutur pakar hukum dan tata negara tersebut.
Mahfud MD menambahkan kecurangan dalam pilpres tersebut hampir tidak mungkin. Mahfud MD menyebut kecurangan eceran yang kecil, namun tidak signifikan.
"Tapi ini tidak bisa dibilang kecurangan karena kekuatan pihak tertentu. Misalkan, selama ini yang dituduh pemerintah memperalat KPU. Dulu zaman orde baru, KPU memang alat pemerintah, tapi sekarang semua kan bisa kontrol," kata Mahfud MD.
Menurut Mahfud MD, dirinya tidak habis pikir dengan pihak yang masih menggunakan wacana people power. Mahfud MD mengatakan hal itu untuk menakut-nakuti dan memprovokasi.
"Dan orang yang tidak mengerti di rakyat bawah itu akan berteriak dan massa bisa bergerak. Karena itu, politisi harus bersikap dewasa. Mari kita awasi KPU," ujar Mahfud MD.
Sebelumnya diberitakan, Amien Rais mengatakan Apel 313 yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019) kemarin bertujuan mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2019.