Suara.com - Influencer Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Budiman Sudjatmiko terlibat perdebatan sengit dengan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Faldo Maldini terkait people power yang dilontarkan oleh Amien Rais. Bahkan, keduanya terlibat saling tunjuk saat memperdebatkan masalah ini.
Debat sengit antara Budiman Sudjatmiko dan Faldo Maldini disiarkan dalam program Mata Najwa pada Rabu (3/4/2019) yang mengangkat tema tentang 'Debat usai Debat'. Dalam program itu, kubu kedua paslon dalam Pilpres 2019 bertemu dan menyampaikan debat satu sama lain.
Dalam salah satu segmen, Faldo Maldini menyatakan bahwa people power yang disampaikan oleh Amien Rais sah dalam demokrasi dan dijaga dalam konstitusi. Alhasil, pernyataan itu sah-sah saja disampaikan oleh politisi senior Partai Amanat Nasional itu.
"People power sah dalam demokrasi. Itu dijaga dalam konstitusi. Kalau orang otoriter pengennya gak ada orang yang punya power. Kedua, apa yang disampaikan Pak Amien adalah revolusi tanpa darah. Jadi itu sebuah instrumen perubahan sosial," kata Faldo Maldini seperti dikutip Suara.com, Kamis (4/4/2019).
Baca Juga: Luhut Beri Amplop ke Kiai, Pengamat: Bawaslu Harus Selidiki
Melanjutkan pernyataannya, Faldo Maldini pun menyindir Budiman Sudjatmiko yang pernah dipenjara di era pemerintahan orde baru. Menurut Faldo Maldini, Budiman Sudjatmiko bisa bebas dari penjara pun karena ada people power yang mendesaknya terbebas.
"Bang Budi waktu dipenjara kalau gak ada people power gak keluar penjara, 2009 keluar dari penjaranya. Itu kalau sudah berkuasa begini," imbuh Faldo Maldini sambil menunjuk ke arah Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko yang duduk berhadapan dengan Faldo Maldini pun tampak terpancing emosi. Ia balik menyerang Faldo Maldini sembari menunjuk Faldo Maldini.
"Amien Rais 2019 bukan Amien Rais 1998. Amien Rais 2019 adalan Amien Rais yang ingin survive dalam politik. Itu Satu. Faldo bilang people power seolah iotu persoalan bahasa, tidak. Dia punya konotasi politik," ungkap Budiman Sudjatmiko.
"Ingat people power di Filipina atau Indonesia 98 itu adalah rezim otoriter. Kita sudah disiapkan ruang-ruang artinya apa, kalau anda mengatakan people power dengan cara itu sebuah bentuk suversi makar terhadap demokrasi, anda akan membawa kita pada perpecahan, emmbawa kita pada konflik horizontal. Anda siap? Kita siap," balas Budiman Sudjatmiko sambil balik menunjuk Faldo Maldini.
Baca Juga: Soal Keislaman Prabowo, Fahri Hamzah: Jangan Bahas Keislaman di Publik
Pernyataan dari Budiman Sudjatmiko ini pun disambut tepuk tangan meriah dari penonton yang hadir di studio. Tak mau kalah, Faldo Maldini pun balik membalas pernyataan Budiman Sudjatmiko dan menduga TKN berisi orang-orang yang otoriter.