Jansen Sitindaon Bahas 'People Power', Penonton Mata Najwa Tepuk Tangan

Kamis, 04 April 2019 | 10:46 WIB
Jansen Sitindaon Bahas 'People Power', Penonton Mata Najwa Tepuk Tangan
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon saat besuk Andi Arief di Tahanan. (Suara.com/Novian A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon memberikan tanggapan terkait pernyataan kontroversial Amien Rais soal people power.

Tanggapan Jansen itu disampaikan dalam program Mata Najwa pada Rabu (3/4/2019) malam.

Program bertajuk 'Debat Usai Debat' itu menampilkan respons dari kedua kubu paslon dalam Pilpres 2019 terhadap debat pilpres keempat pada Minggu (31/3/2019) lalu.

Kubu paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin diwakili oleh Raja Juli Antoni, Budiman Sudjatmiko, dan Arya Sinalungga, sementara pada kubu paslon nomor urut 02 Prabowo - Sandi, terdapat Faldo Maldini, Said Didu, dan Jansen.

Baca Juga: Amien Rais Jadi Saksi Ratna Sarumpaet Kasus Penyebaran Berita Bohong

Di pertengahan debat, Najwa Shihab juga menanyakan pada kubu 02 terkait ancaman 'people power' dari Amien Rais.

"People power, ancaman yang dilontarkan oleh tim BPN. Apakah itu bentuk menakut-nakuti?" tanya Najwa.

Jansen kemudian menjawab dengan menyatakan bahwa ucapan Amien Rais itu masuk akal. Pasalnya, menurut penjelasan Jansen, saat ini kewenangan Mahkamah Konstitusi (MK) terbatas.

"Bukan. Jadi begini, apa yang disampaikan oleh Pak Amien ini masuk di akal. Jadi begini, Mahkamah Konstitusi itu sekarang kewenangannya hanya sampai sebatas mengadili sengketa penghitungan suara," kata Jansen. "Itu makanya orang mengatakan, MK ini 'Mahkamah Kalkulator."

Jansen melanjutkan, seperti yang dikatakan Amien Rais, people power perlu diwujudkan jika nanti terjadi kecurangan pada Pilpres 2019.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Usai Real Madrid Tumbang di Markas Valencia

"Kalau kemudian kecurangan itu terkait personel aparatur yang tidak netral, sistematis misalnya, yang disampaikan Pak Amien ini bener karena itu bukan kewenangan MK. Satu-satunya jalan adalah, wilayahnya turun ke jalan, tinggal itu satu-satunya," jelas Jansen.

"Itu makanya begini, MK, jangan juga kalian mengatakan, 'Kami punya kewenangan.' Sekarang itu kalian Mahkamah Kalkulator. Kalau MK yang dulu iya, dia bisa mengadili terkait masalah TSM itu. Terstruktur, sistematis, dan masif." lanjutnya. "Sekarang kewenangan itu sudah tidak ada."

Jansen kemudian meminta para pejabat pemerintah yang memiliki kewenangan terhadap jalannya Pemilu untuk bersikap netral dan tak memihak pada paslon tertentu.

"Itu makanya, apa yang disampaikan Pak Amien ini, ya, sekaligus kami pihak 02 dan 01 meminta, aparatur netralah, negara netralah. Toh ini pemilu, pemilu kita bersama," serunya.

Ucapan Jansen itu pun langsung disambut meriah oleh tepuk tangan seluruh penonton di studio Mata Najwa.

Sebelumnya diberitakan, Amien Rais mengatakan, Apel 313 yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019) kemarin bertujuan mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2019.

Anggota Dewan Pembina BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu mengancam, akan menggerakkan massa jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019.

"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita enggak akan ke MK. Enggak ada gunanya, tapi kita people power, people power sah," kata Amien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI