Perangkap Thucydides dan Benarkah Kata Prabowo Militer Indonesia Lemah?

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 03 April 2019 | 18:22 WIB
Perangkap Thucydides dan Benarkah Kata Prabowo Militer Indonesia Lemah?
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan patung Thucydides (kanan). [kolase Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan kata lain, Alisson hendak menuturkan peningkatan signifikan kekuatan militer suatu negara justru menjadi penyebab meletusnya perang. Bukan sebaliknya, yakni lemahnya militer suatu negara bakal mengundang invasi negara lain.

Sebenarnya, kalau Prabowo mau lebih banyak membaca referensi, maka adagium Thucydides bahwa yang lemah bakal selalu ditindas itu bisa dimaknai secara terbalik—seperti yang dianjurkan Platon.

Platon dalam dialog Georgias menuturkan, Sokrates—gurunya—pernah mengkritik bahwa ”Hukum Athena tentang yang lemah selalu harus tunduk ditindas pada yang kuat” seperti ditulis Thucydides tersebut harus dimaknai secara terbalik.

”Apa yang disebut ’Hukum Orang Kuat’ seharusnya menjadi anjuran bagi yang lemah untuk bersatu. Bagi yang lemah secara individual, harus bisa menunjukkan kekuatan kolektif mereka sebagai kekuatan.” (Platon, Georgias, 488 c-e).

Baca Juga: Atasi Konvoi Berisik, Polresta Surakarta Lakukan Layanan Keren

Pernyataan Sokrates itu tampak seiring sejalan dengan kondisi militer Indonesia. Meski anggaran militer Indonesia di bawah Singapura, tapi mampu menembus posisi 15 terkuat dunia karena turut dihitung sumber daya manusia dan alamnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI