Perangkap Thucydides dan Benarkah Kata Prabowo Militer Indonesia Lemah?

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 03 April 2019 | 18:22 WIB
Perangkap Thucydides dan Benarkah Kata Prabowo Militer Indonesia Lemah?
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan patung Thucydides (kanan). [kolase Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Persoalan itu mengemuka setelah para petinggi Melian mengajukan permohonan damai dan menyampaikan sikap mereka yang netral alias tak memihak tatkala Athena berperang dengan Sparta.

Tapi, pemerintah Athena justru memutuskan hal yang mengejutkan melalui kalimat yang kerap dikutip Prabowo dalam sejumlah kesempatan.

Kalimat lengkapnya seperti ini:

”Standar keadilan bergantung pada kesetaraan kekuatan untuk memaksa, dan bahwa pada kenyataannya, yang kuat melakukan apa yang mereka bisa lakukan dengan kekuatannya. Sementara yang lemah menerima apa yang mereka bisa terima.” (Thucydides, 5:89)

Baca Juga: Atasi Konvoi Berisik, Polresta Surakarta Lakukan Layanan Keren

Yang mungkin luput diketahui, atau tak disampaikan Prabowo saat debat adalah, kalimat tersebut tak bermakna positif pada Thucydides maupun para intelektual kekinian. Sebaliknya, Ia hendak menekankan negeri yang mengedepankan diktum tersebut justru bakal runtuh, seperti Athena ataupun Sparta.

Julia Kindt misalnya, mengasosiasikan kalimat  ”Yang kuat akan berbuat sekehendaknya yang lemah harus menderita” itu dengan kemunculan populisme kanan pada era kekinian seperti naiknya Donald Trump sebagai Presiden AS.

”Alur pemikiran (Thucydides) ini masih bergema. Khususnya sekarang, ketika populisme muncul kembali. Para politikus menyadari kekuatan kata-kata untuk memengaruhi sentimen publik dan pengambilan keputusan yang menyakitkan,” tulisnya.

Profesor Harvard Kennedy School, Graham Tillet Allison, dalam buku berjudul Destined for War: Can America and China Escape Thucydides’ Trap? (2017), bahkan memopulerkan istilah ”Thucydides Trap” alias ”perangkapThucydides”.

Bagi Allison, frasa ”Yang kuat akan berbuat sekehendaknya, yang lemah harus menderita”, justru merupakan perangkap yang harus dihindari oleh para politikus maupun petinggi militer kekinian.

Baca Juga: Kabur dari Lapas saat Salat, Pelarian Pembunuh Gadis Berakhir sama Tentara

Ia mengtakan, perangkap Thucydides itu adalah ”Sebuah situasi di mana pertumbuhan kekuatan suatu negara yang meningkat, justru menimbulkan ketakutan negara lain yang jauh lebih mapan, dan mau tak mau, ketakutan itu mengarah pada perang.” (Allison hlm Xv).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI