Perangkap Thucydides dan Benarkah Kata Prabowo Militer Indonesia Lemah?

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 03 April 2019 | 18:22 WIB
Perangkap Thucydides dan Benarkah Kata Prabowo Militer Indonesia Lemah?
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan patung Thucydides (kanan). [kolase Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Prajurit TNI berdoa sebelum menaiki helikopter dengan tujuan di Wamena, Papua, Rabu (5/12). [ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra]
Prajurit TNI berdoa sebelum menaiki helikopter dengan tujuan di Wamena, Papua, Rabu (5/12). [ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra]

Nomor 15 Dunia, Terkuat di ASEAN

Prabowo bukan tanpa bekal data saat mengatakan dana anggaran untuk sektor pertahanan serta keamanan Indonesia terbilang kecil.

Dalam debat keempat pilpres itu, Prabowo menyindir Jokowi yang mendapat laporan-laporan tak tepat dari para bawahan, sembari memaparkan data anggaran sektor pertahanan.

“Mungkin Pak Jokowi dapat briefing-briefing yang kurang tepat. Tadi 107 Triliun itu, ya 5 persen dari APBN kita, 0,8 persen dari GDP kita. Padahal Singapura itu anggaran pertahanannya 30 persen dari APBN-nya dan 3 persen dari GDP mereka,” ungkapnya.

Baca Juga: Atasi Konvoi Berisik, Polresta Surakarta Lakukan Layanan Keren

Dalam data, Prabowo benar. Merujuk data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), anggaran militer Indonesia tertinggal jauh dari Singapura.  

Anggaran militer Indonesia hanya 0,81 persen dari PDB. Sementara Singapura mencapai 3,32 persen dari PDB. Secara statistik, anggaran militer Indonesia terendah, bahkan di bawah Timor Leste yang notabene mantan provinsi.

Namun, setidaknya dalam dua tahun terakhir, dana militer pada APBN mengalami peningkatan. Pada APBN 2018, dana anggaran yang dikelola Kementerian Pertahanan mencapai Rp 107,8 triliun. Jumlah itu naik pada tahun 2019,  menjadi Rp 108,4 triliun.

Peningkatan anggaran tersebut seiring sejalan dengan peringkat kekuatan militer Indonesia yang cenderung diperhitungkan secara global.

Itu kalau merujuk hasil survei yang dihelat Global Firepower (GFP) tahun 2018. Tahun lalu, menurut GFP, kekuatan TNI berada di peringkat 15 terkuat dunia.

Baca Juga: Kabur dari Lapas saat Salat, Pelarian Pembunuh Gadis Berakhir sama Tentara

PowerIndex (Pwrindx) militer Indonesia berada di level 0,2804. Untuk diketahui, indeks mendekati 0 menunjukkan kekuatan militer negara semakin kuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI