Suara.com - Beredar sebuah video diduga sosok mirip Kapolsek Pamekasan, Madura, Jawa Timur AKP Puryanto mengarahkan dukungan untuk memilih capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf.
Dalam video yang beredar, sosok itu juga menuduh capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi hendak memecah belah Indonesia dengan sistem pemerintahan khilafah.
Video ini diunggah oleh akun Twitter @akuntofa milik Direktorat Relawan Nasional BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya pada Selasa (2/4/2019). Dalam video itu tampak orang yang diduga Puryanto memberikan materi dalam sebuah pertemuan.
"Pemilu 2019, dipenuhi dengan berbagai intrik busuk. Ada yang kenal dengan orang yang berbicara dalam forum ini?" tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Rabu (3/4/2019).
Baca Juga: KPK Diminta Kawal Proses Negosiasi Pengambilalihan Pengelolaan Air di DKI
Dalam video berdurasi 2 menit 12 detik itu, tampak orang yang diduga Kapolsek Pamekasan itu mengenakan kaos putih merah berkerah. Dia disinyalir mengarahkan warga untuk mendukung Jokowi dalam sebuah pertemuan di salah satu kecamatan pada Jumat (29/3/2019).
"Si A programnya baik, si B programnya kurang begitu baik dan lain sebagainya. Kita harus bisa melihat, diantara paslon itu ada pendukung yang jelas ada kiainya. Ada kiai NU," kata sosok di video di hadapan sejumlah warga.
Ia menyebut ada salah satu paslon capres dan cawapres yang menghendaki Indonesia bubar. Pun sosok tersebut meminta agar warga bisa berhati-hati dalam memilih paslon.
"Ada salah satu paslon menghendaki NKRI bubar. Salah satu paslon disusupi sekelompok orang yang menghen daki khilafah didirikan. Kalau sudah seperti itu otomatis NKRI habis," ungkap Puryanto.
Video yang mendadak viral itu sudah disaksikan lebih dari 20 ribu kali dan disukai oleh 1.234 orang. Hingga berita ini disusun, pihak Kepolisian Pamekasan pun belum memberikan keterangan resmi.
Baca Juga: Kondisi Tanpa Kepala, Mayat dalam Koper Diduga Korban Mutilasi
Banyak warganet yang geram dengan aksi yang dilakukan oleh si kapolsek. Banyak warganet yang meyakini bahwa orang yang berbicara di hadapan warga itu merupakan anggota kepolisian.