Ma'ruf Amin Ingatkan Pendukung Tak Boleh Melakukan Pengeroyokan

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 03 April 2019 | 17:05 WIB
Ma'ruf Amin Ingatkan Pendukung Tak Boleh Melakukan Pengeroyokan
Maruf Amin di Palembang. (Suara.com/Andhiko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyesalkan salah satu pendukungnya menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan paslon lain peserta Pilpres 2019. Ma'ruf menilai pemilu merupakan pesta demokrasi untuk memilih calon pemimpin nasional sehingga tidak dibenarkan jika ada yang melakukan pengeroyokan karena beda pilihan politik.

"Saya kira tidak benar bila sampai terjadi pengeroyokan terhadap pendukung salah satu pasangan calon. Pemilu itu 'kan kontestasi untuk memilih pemimpin. Adanya perbedaan pilihan, itu hal biasa dalam demokrasi," kata Ma'ruf usai menghadiri kegiatan Isra Mikraj di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (3/4/2019).

Menurut Ma'ruf, aksi pengeroyokan itu adalah tindakan yang tidak dibenarkan. Pelaku kata dia, dapat dapat dijerat hukum.

"Janganlah sampai terjadi pengeroyokan. Saya ingatkan relawan dan pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak boleh ada yang melakukan pengeroyokan. Tidak boleh ada yang melakukan penghadangan. Dilarang keras," katanya.

Baca Juga: Lahirkan Bayi di Toilet, Wanita Hamil Bikin Heboh Pasar Bogor

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah, Yuli Wijaya (28) dikeroyok dan dipukul hingga kepalanya berdarah dan wajahnya memar pada Selasa (2/4) kemarin. Yuli diduga dipukul pendukung paslon lain karena memakai kaus bergambar Jokowi - Ma'ruf.

Kapolsek Bagelen AKP Sarjana, berdasarkan keterangan korban, saat itu korban yang sedang mengatur lalu lintas di Jalan Purworejo-Yogyakarta Km 11, Desa Krendetan, tiba-tiba melintas massa yang diduga pendukung paslon lain.

Anggota dari rombongan massa itu melihat ada yang berdiri mengenakan kaus pasangan 01, kemudian berbalik arah, dan meminta untuk melepaskan kaus tersebut.

Korban tidak bersedia melepaskan kausnya, anggota dari massa tersebut kemudian ada yang memukul kepalanya dengan batu hingga berdarah, serta ada yang memukul wajahnya hingga memar.

Rombongan massa itu kemudian melanjutkan perjalanannya ke arah Yogyakarta. (Antara)

Baca Juga: Dapi Kesetrum di Baliho, Menggelantung Lemas hingga Kulitnya Terkelupas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI