Suara.com - Hasil survei terbaru lembaga Indikator Politik Indonesia menyatakan 60 persen lebih publik memercayai KPU netral dalam menyelenggarakan Pilpres 2019. Dari 1.220 responden yang terlibat dalam survei, sebesar 67 persen tidak percaya isu yang menyebutkan KPU tidak netral.
Hanya 15 persen responden yang menyatakan percaya KPU tidak netral, sedangkan 17 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Mayoritas responden juga tidak percaya atas isu temuan tujuh kontainer surat suara sudah tercoblos.
"Secara umum mayoritas publik percaya KPU mampu menyelenggarakan pemilu dan pilpres secara jurdil," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara pemaparan hasil survei di Kantor Indikator Politik Indonesia di Cikini, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
"Responden juga tidak percaya KPU sebagai penyelenggara pemilu berpihak pada salah satu pasangan calon," lanjutnya.
Baca Juga: Survei Indikator: Tren Elektabilitas Prabowo - Sandiaga Naik, Tapi...
Terkait dengan kinerja pengawasan pemilu serentak oleh Bawaslu, mayoritas responden yakin lembaga itu mampu mengawasi dan bertindak jujur serta adil.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan mulai 22 hingga 29 Maret 2019 yang melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.