Nelayan Muara Angle Berhenti Melaut saat Pencoblosan 17 April: Itu Wajib

Rabu, 03 April 2019 | 08:34 WIB
Nelayan Muara Angle Berhenti Melaut saat Pencoblosan 17 April: Itu Wajib
Nelayan beraktifitas di perahu nelayan saat bersandar di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (27/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta Utara akan berhenti melaut saat hari pencoblosan Pemilu 2019 17 April mendatang. Mereka akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Biasanya mereka melaut mencari ikan, yang bisa menghabiskan waktu hingga beberapa hari namun kali ini berbeda.

"Memilih pemimpin itu kewajiban karena pemilu hanya lima tahun sekali," kata Ujer (57), salah seorang nelayan saat ditemui di Pelabuhan Perikanan Muara Angke.

Beberapa hari menjelang pemilu dia akan pulang ke rumah untuk istirahat sekaligus berkumpul bersama keluarga.

Baca Juga: KPU Sewa Perahu Nelayan Kirim Logistik Pemilu ke Pulau Mandangin, Madura

"Dalam sekali melaut bisa 7-10 hari tidak pulang ke rumah," kata Ujer merupakan warga Serang, Banten.

Dia akan pulang ke rumah untuk istirahat selama 3-4 hari, lalu kembali melaut usai pencoblosan.

Adapun Sadirin (37), kapten kapal asal Pemalang, Jawa Tengah, menuturkan akan merapat ke pulau terdekat saat hari pencoblosan nanti.

Dia mengatakan telah menerima imbauan dari TNI Angkatan Laut untuk mencari pulau terdekat agar bisa ikut merayakan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Untuk pencoblosan biasanya kami merapat ke pulau terdekat," ujarnya.

Baca Juga: Dianggap Berjasa di Banten, Jokowi Diberi Gelar Bapak Nelayan

Dalam sekali melaut Sadirin memerlukan waktu tiga hari empat malam pelayaran dari Muara Angke menuju Makasar yang berjarak 660 mil laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI