Diurut Tukang Pijat karena Pegal-pegal, Perempuan Ini Justru Lumpuh

Selasa, 02 April 2019 | 17:45 WIB
Diurut Tukang Pijat karena Pegal-pegal, Perempuan Ini Justru Lumpuh
Pijatan ala Thai dengan menginjak tubuh pasien (Daily Mail)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pranom Tiengtron, perempuan asal Rayong, Thailand, harus menerima kenyataan mengalami kelumpuhan seusai menjalani pijat ala Thai.

Bukan kesembuhan yang didapat, Sang terapis justru tanpa sengaja menginjak kaki Pranom hingga tulangnya patah dan menggeser pergelangan kakinya.

Seperti diberitakan World of Buzz, Selasa (2/4/2019), kejadian bermula saat Pranom mendatangi sebuah terapi ala Thai bernama Dr Happy pada akhir 2018.

Kala itu, ia meminta dipijat karena mengalami sakit di kakinya dan tak kunjung sembuh. Sang terapis melakukan pengobatan dengan cara menginjak-injak tubuh pasien.

Baca Juga: Sumenep Kembali Diguncang Gempa, Khofifah Lakukan Ini

Pranom kaget karena metode pijatan yang dilakukan oleh si terapis tergolong tak lazim. Ia sempat meminta agar terapis tidak melakukan metode pijatan seperti itu.

Namun, si terapis tak menghiraukannya dan tetap memijat Pranom dengan cara diinjak-injak.

"Aku pikir itu merupakan pijatan normal, pijatan dengan tangan. Aku bingung saat dia memintaku berbaring di lantai lalu kakinya menginjak tubuhku," kata Pranom.

Setelah melakukan pijatan, sakit yang dialami oleh Pranom justru semakin kuat bahkan berlipat-lipat ganda ia rasakan.  Pranom  memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan dengan sinar X.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah sakit, tampak bahwa pijatan Dr Happy telah membuat tulang pahanya patah hingga pergelangan kaki kirinya terkilir. Akibatnya, Pranom kesulitan untuk berjalan hingga bekerja.

Baca Juga: Kiamat Tak Kunjung Datang, Warga Watubonang Balik Kampung Ikut Pemilu

Terlebih, biaya pengobatan di rumah sakit atas cedera yang dialaminya cukup besar. Para tetangga Pranom mencoba menghubungi hingga mendatangi ke lokasi Dr Happy biasa melakukan praktik. Namun pria bernama asli Kiattisak Chaiwimon sudah melarikan diri.

Pranom melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian setempat. Pada 27 Maret 2019, petugas kesehatan provinsi berhasil menemukan keberadaan Dr Happy di kediamannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI