AKP Sulman Akui Emosi, Fahri Hamzah Bandingkan dengan Kasus Ratna Sarumpaet

Selasa, 02 April 2019 | 15:40 WIB
AKP Sulman Akui Emosi, Fahri Hamzah Bandingkan dengan Kasus Ratna Sarumpaet
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - AKP Sulman Aziz menyampaikan klarifikasi terkait pengakuannya yang menyebut Polres Garut tidak netral. Melalui klarifikasi tersebut, eks Kapolsek Pasirwangi ini mengakui, saat itu dirinya diliputi emosi.

Menanggapi masalah yang terjadi terkait AKP Sulman, Fahri Hamzah membandingkannya dengan kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.

Menurut Fahri, perbedaan terletak pada penanganan pemerintah terhadap kasus setelah yang bersangkutan membuat klarifikasi.

Dalam masalah AKP Sulman, Fahri mengatakan, kasus selesai begitu sang polisi menarik ucapannya. Sementara itu, dulu setelah Ratna Sarumpaet mengaku berbohong dan meminta maaf, kasus tetap berlanjut dan Ratna ditahan.

Baca Juga: Megawati Hadiri Penyerahan KTA ke Para Habib di Kantor DPP PDI Perjuangan

"Seorang polisi BERBOHONG bahwa ada mobilisasi dukungan Polri ke Petahana Capres 01, gempar jagad Indonesia. (Lalu ngaku salah dan minta maaf). KASUS SELESAI, BEBAS! Seorang Ratna BERBOHONG dipukul preman, gempar berita. (Lalu ngaku salah dan minta maaf). KASUS LANJUT, DITAHAN!" cuit Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat ini, Selasa (2/4/2019).

Diketahui, pada Minggu (31/3/2019) kemarin AKP Sulman Aziz membuat pengakuan terkait dirinya, yang dimutasi ke Polda Jawa Barat hingga tak lagi menjabat Kapolsek Pasirwangi.

Menurut pengakuan Sulman, ia dan seluruh kapolsek di Garut, Jawa Barat diperintahkan oleh sang kapolres untuk memenangkan paslon 01. Jika tidak berhasil, berdasarkan keterangan Sulman, maka kapolsek akan dimutasikan.

"Saya dimutasikan dari Kapolsek (Pasirwangi) ke Polda Jawa Barat dikarenakan saya berfoto dengan seorang tokoh agama NU Kecamatan Pasirwangi, kebetulan sebagai ketua panitia deklarasi Prabowo - Sandi yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2019," kata Sulman.

Stelah itu, Polda Jabar menyampaikan bantahan terhadap pengakuan Sulman. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko menyatakan, tak hanya Sulman yang dimutasi.

Baca Juga: KPU Minta Rizieq Shihab Lapor Jika Punya Bukti Kecurangan Pemilu

"Mutasi sesuai dengan surat TR (telegram rahasia) 499 yang dikeluarkan Polda Jabar. Isinya rotasi mutasi rutin terhadap seluruh personel Polda Jabar jadi AKP Sulman tidak sendirian," kata Trunoyudho di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/4/2019).

Tak lama kemudian, pada Selasa (2/4/2019) beredar video klarifikasi AKP Sulman, termasuk yang diunggah akun Twitter @RizmaWidiono. Ia mengaku saat membuat pengakuan tersebut, dalam kondisi emosional karena baru saja dimutasi.

"Sebetulnya, saat saya menyampaikan itu saya dalam keadaan emosi karena saya telah dimutasi dari jabatan saya dikarenakan saya telah berfoto dengan tokoh agama yang kebetulan menjabat sebagai panitia deklarasi Prabowo-Sandi yang dilaksanakan pada 25 Febuari 2019," ucap Sulman.

"Saya paham bahwa Pak Kapolri telah mengeluarkan TR (telegram rahasia) netralitas Polri. Dan saya yakin Polri netralitasnya dalam Pilpres 2019 ini," tambahnya.

Sementara itu, pada awal Oktober tahun lalu, aktivis Ratna Sarumpaet sempat membuat kehebohan. Setelah foto wajahnya yang lebam beredar, dirinya mengaku telah dipukuli orang tak dikenal.

Namun tak butuh waktu lama, ia akhirnya mengaku bahwa wajahnya bengkak karena sedot lemak. Ratna pun meminta maaf pada seluruh masyarakat, termasuk capres Prabowo Subianto dan TKN-nya.

Meski begitu, ia tetap ditahan dan ditetapkan tersangka penyebaran berita bohong atau hoaks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI