Suara.com - Calon Wakil Presiden Maruf Amin tidak merasa jengkel usai dihadang massa pendukung Prabowo - Sandiaga di Madura, Senin (1/4/2019). Maruf Amin dihadang massa Prabowo - Sandiaga sampai diteriaki.
Upaya sejumlah unsur masyarakat yang menghadang tidak mampu mengintimidasinya. Telah banyak rintangan yang telah dilalui dalam berbagai fase kehidupan sehingga penghadangan itu hanya aksi biasa.
"Saya tidak merasa jengkel," kata Maruf Amin di Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (2/4/2019).
"Tidak terintimidasi karena sudah terbiasa berjuang. Kayak gitu, gak punya pengaruh buat saya," lanjut Maruf Amin.
Baca Juga: Survei Denny JA: Jokowi - Maruf 63,2 Persen, Prabowo - Sandi 36,8 Persen
Ketua Umum (nonaktif) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengatakan penghadangan itu justru nampak aneh. Sebab Maruf Amin mengaku hadang setelah berziarah. Menurut dia, rakyat Madura saat ini justru mendukung Maruf Amin. Aksi penghadangan di Pamekasan merupakan aksi dari sedikit orang di Pulau Madura.
"Itu orang yang kurang paham kontestasi pemilu. Itu kan soal bagaimana bersaing dengan sehat bermartabat. Kalau cara seperti itu kan tidak sehat," kata dia.
Maruf Amin mendorong setiap pihak untuk tenang dan tidak tersulut atas aksi penghadangan yang tidak terpuji itu.
"Agar semua tetap tenang tidak terprovokasi," kata dia. (Antara)
Baca Juga: 5 Alasan Jokowi Bisa Kalahkan Prabowo Lagi Versi Indo Barometer