Akui Emosi Kena Mutasi, AKP Sulman Tarik Ucapan Polisi Tak Netral di Pemilu

Selasa, 02 April 2019 | 10:32 WIB
Akui Emosi Kena Mutasi, AKP Sulman Tarik Ucapan Polisi Tak Netral di Pemilu
Hasil tangkap layar terkait video klarifikasi AKP Sulman Aziz. (akun twitter @RizmaWidiono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz mengaku emosi terkait pernyataannya yang menyebut adanya indikasi keberpihakan polisi di Pemilu 2019. Menurutnya, emosi itu dipicu atas mutasi jabatan dirinya lantaran dianggap mendukung pasangan calon tertentu di Pilpres.

Belum lama ini, muncul unggahan video kalrifikasi Sulman Aziz terkait ucapannya di kantor Lokataru. Video tersebut diunggah oleh akun twitter @RizmaWidiono.

Video berdurasi 2.20 menit tersebut memperlihatkan Sulman Aziz yang mengaku emosi seusai dimutasi dari jabatan Kapolsek Pasirwangi menjadi Kepala Unit Seksi Pelanggaran Sub-direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

Pernyataan itu disampaikan Sulman menanggapi tuduhan tidak netral lantaran mendukung pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Hal itu ia sampaikan di Kantor Lokataru Jakarta Timur, Minggu (31/3/2019).

Baca Juga: Studi: Hanya Melihat atau Memikirkan Kopi, Tubuh Bisa Kembali Semangat

Berikut pernyataan lengkap Sulman Aziz di video tersebut:

Assalamualikum, nama saya Sulman Aziz. Pangkat saya AKP, jabatan saya isi sebagai Kepala Unit Seksi Pelanggaran Sub-Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

Sehubungan telah dilakukannya press rilis yang saya laksanakan di kantor Lokataru yang disiapkan oleh Haris Azhar, bahwa saya telah mengemukakan bahwa polisi di dalam 2019 ini adanya keberpihakan.

Sebetulnya, saat saya menyampaikan itu saya dalam keadaan emosi karena saya telah dimutasi dari jabatan saya dikarenakan saya telah berfoto dengan tokoh agama yang kebetulan menjabat sebagai panitia deklarasi Prabowo-Sandi yang dilaksanakan pada 25 Febuari 2019.

Sebetulnya ada perintah dari Kapolres untuk melakukan mapping terhadap kekuatan masing-masing pasangan calon. Itu perintah bukan hanya kepada saya, termasuk seluruh kapolsek.

Baca Juga: Dicari 45 Tahun, Cincin Pernikahan Ini Nongol di Oldsmobile 98

Namun tujuannya untuk mengantisipasi dalam hal pengamanan dan menentukan jumlah personel yang diterjunkan ke TPS. Untuk mengantisipasi potensi konflik yang terjadi di daerah tersebut.

Saya paham bahwa Pak Kapolri telah mengeluarkan TR (telegram rahasia) netralitas Polri. Dan saya yakin Polri netralitasnya dalam Pilpres 2019 ini.

Dan yang terakhir saya datang ke Polda Jawa Barat bukan ditangkap, bukan dipanggil, karena saya sudah dimutasikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI