Mengerikan, 20 Orang Tewas Terpanggang Saat Bus Terbakar di Peru

Bangun Santoso
Mengerikan, 20 Orang Tewas Terpanggang Saat Bus Terbakar di Peru
Penampakan bus terbakar di Peru yang menewaskan 20 orang dan 8 lainnya luka-luka. (AFP)

Bus bertingkat itu awalnya berhenti di sebuah halte terlarang lantaran berdekatan dengan toko ilegal penjual bahan bakar

Suara.com - Sedikitnya 20 orang tewas dan delapan lainnya terluka saat bus bertingkat yang mereka tumpangi terbakar di ibu kota Peru, Lima pada Minggu (31/3), kata juru bicara pemadam kebakaran.

Para saksi menceritakan kebakaran bermula di mesin bus yang berada di belakang kendaraan dan dengan cepat menyebar ke bagian dalamnya, menurut juru bicara Lewis Mejia, dalam komentar yang disiarkan stasiun TV lokal Canal N.

Penyebab kebakaran bus masih dalam penyelidikan, kata dia.

Wali Kota Lima, Jorge Munoz menuturkan bus terbakar di halte yang dilarang pihak berwenang beberapa pekan lalu lantaran terletak di dekat toko ilegal penjual bahan bakar.

Baca Juga: Tragis! Detik-detik Pemain Muda Tewas usai Bertabrakan dengan Kiper

"Tampaknya di lantai atas bus, tempat banyak korban ditemukan, mereka sedang mengangkut bahan bakar. Itu masalah yang sangat serius," kata Munoz kepada wartawan seperti dilansir Reuters.

Petugas kepolisian Peru berjaga-jaga di lokasi terbakarnya bus yang menewaskan 20 orang. (AFP)
Petugas kepolisian Peru berjaga-jaga di lokasi terbakarnya bus yang menewaskan 20 orang. (AFP)

Delapan unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Bus tersebut hendak menuju kota pesisir Chilayo, menurut penyiar lokal RIP.

Sejumlah tayangan TV menunjukkan kerangka kendaraan yang hangus dikelilingi kerumunan orang di Distrik San Martin de Porres di pinggiran ibu kota.

Otoritas di Lima berulang kali gagal mengendalikan apa yang disebut dengan sistem transportasi "informal". Jaringan semrawut mobil van dan bus independen dan tidak resmi yang digunakan jutaan orang setiap harinya.

Pemadam kebakaran menemukan bahwa bus tersebut tidak dilengkapi alat pemadam kebakaran dan peralatan keselamatan, lapor RPP.

Baca Juga: Gerbang China ke Amerika Latin Dibuka: Megaproyek Rp57 Triliun Picu Kontroversi!

Munoz berjanji akan menghukum pemilik transportasi tersebut.

"Mereka menentang perintah kota ... saya benar-benar marah". Orang-orang ini harus disingkirkan dan akan dikenakan sanksi kriminal ," kata Munoz.