Suara.com - Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, Ben Brahim S Bahat menegaskan dirinya tidak terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pernyataan tersebut disampaikan Brahim terkiat beredarnya isu kalau ia beserta istrinya terjaring OTT KPK.
"Saya menyampaikan klarifikasi bahwa semuanya itu tidak benar, dan saya tegaskan isu tersebut hanya kabar bohong," kata Ben Brahim seperti diberitakan Antara, Selasa (2/4/2019).
Ben mengaku kaget dan tidak menyangka sempat diisukan terjerat OTT KPK. Ia lagi- lagi menegaskan isu tersebut tidak benar alias hoaks.
"Saya juga sempat kaget mendengar isu yang beredar menerpa saya. Dan saya tegaskan kembali bahwa permasalahan tersebut tidak benar adanya," kata dia.
Baca Juga: Sanksi AS Disebut Hambat Operasi Bantuan Banjir di Iran
Ben kemudian menerangkan, awalnya memang ada rencana kegiatan pelantikan di jajaran Pemkab Kapuas. Namun karena ada panggilan rapat dari Pemprov Kalteng secara mendadak dan tidak dapat diwakilkan, maka pihaknya bersama sejumlah kepala daerah lainnya langsung berangkat ke Kota Palangka Raya.
Orang nomor satu di Kabupaten Kapuas ini menjelaskan, rapat tersebut terkait pengamanan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.
"Terkait rencana kegiatan pelantikan di jajaran Pemkab Kapuas, maka terpaksa ditunda dulu, dan akan dijadwalkan ulang kembali," kata Ben Brahim.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan menegaskan, informasi yang beredar terkait adanya dugaan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat beserta istri dan salah seorang anggota DPRD, sama sekali tidak benar.
Informasi mengenai adanya dugaan OTT oleh KPK maupun Kepolisian di Kabupaten Kapuas merupakan kabar bohong.
Baca Juga: Samsung Siapkan Kepala Charger Baru Lebih Ngebut dari Milik Galaxy S10
"Tidak benar dan tidak ada kaitannya dengan kepolisian dan KPK. Tolong informasi ini disampaikan ke teman-teman yang lainnya ya," kata Hendra, Senin (1/4/2019).
Hendra menjelaskan, kehadiran Bupati Kapuas Ben Ibrahim di Palangka Raya karena mengikuti kegiatan.
"Beliau memang ada kegiatan di Palangka Raya, tapi tidak ada kaitannya sama sekali dengan hal tersebut," kata Hendra.