Prabowo Kritisi Pertahanan RI, AHY: Jika Ingin Damai, Bersiaplah Berperang

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 02 April 2019 | 07:48 WIB
Prabowo Kritisi Pertahanan RI, AHY: Jika Ingin Damai, Bersiaplah Berperang
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Suara.com/Adam Iyasa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Soal modernisasi alutsista, AHY mengajak para pemimpin harus siap dengan realitas bahwa ekonomi negara harus diperbesar untuk menunjang kebutuhan pertahanan.

"Selalu ada perdebatan antara guns versus butter, beli senjata dulu atau beli beras, untuk bisa menghidupi rakyat. Bahwa semua negara ingin memiliki militer yang kuat, hard powernya, untuk bisa disegani atau dihormati oleh negara lainnya jangan sampai dianggap sebelah mata," jelasnya.

"Tapi juga tahu, bahwa setiap negara punya prioritas, nah prioritas negara kita ini tidak terlepas dari kebutuhan kita untuk mengentaskan kemiskinan dan kesejahteraan sosial kita," lanjut AHY.

Jebolan program Kennedy School, Edward S. Mason Fellowship itu memaparkan ide segarnya. Solusinya, bahwa kue pembangunan harus dibagi-bagi.

Baca Juga: Tak Sengaja Senggolan Saat Berjoget, Sumadi Tewas Dikeroyok 3 Pemuda Mabuk

Menurut dia, jika kuenya kecil, maka alokasi untuk pertahanan pun sama halnya alokasi aspek pendidikan, kesehatan, pelayan publik, infrastruktur, jaminan sosial dan sebagainya juga akan selalu terbatas.

"Yang kita pikirkan bukan proporsinya saja, katanya ada 0,8 persen dari GDP kita untuk pertahanan negara atau lima persen dari APBN, itu angka yang jelas, bagi saya fokusnya memperbesar kuenya, kalau kuenya diperbesar GDP kita makin besar, maka penambahan proporsi tadi juga akan sangat terasa, utamanya juga tidak hanya memodernisasi alutista tapi juga meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarga yang kita tahu sama-sama perlu diperhatikan," bebernya.

Dia berharap ke depannya dalam debat capres pada sesi kelima sudah mulai menuju arah tersebut. Agar lima tahun atau sepuluh tahun ke depan, Indonesia memiliki TNI yang benar-benar profesional, modern dan memiliki peran penting bagi masyarakat.

"Nah ke depan saya berharap, perdebatannya di sana, gitu yak, kita semua pasti final lah, kita ingin negara kita makin kuat, prajurit kita makin sejahtera, tapi berapa besar yang kita bisa alokasikan sangat tergantung seberapa besar kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mudah-mudahan semakin positif ke depan," harap AHY.

Kontributor : Adam Iyasa

Baca Juga: Anggota DPRD Sibuk Kampanye, Pembahasan Cawagub DKI Ditunda Usai Pemilu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI