Suara.com - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) meminta politikus PAN Amien Rais tak menakut-nakuti rakyat dengan pernyataannya yang menyebut people power. Jokowi mengatakan sudah ada mekanisme atau aturan Pemilu yang ada di Undang-undang.
"Jangan ginilah. Jangan menekan dengan cara menakut nakuti rakyat, pemerintah. Semuanya ada mekanismenya. Ada UU-nya ada aturan hukum," ujar Jokowi saat kampanye di gedung Aimas Convention Center Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (1/4/2019) malam.
Menurut Jokowi, jika Amien menemukan adanya kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu bisa melaporkan ke Bawaslu dan jika ditemukan unsur pidana bisa melaporkan ke aparat kepolisian.
"Kalau dianggap atau mendengar ada kecurangan silakan laporkan ke Bawaslu. Kan ada mekanismenya. Pemilunya aja belum kok sudah teriaknya seperti itu. Kalau ada kecurangan silakan dilaporkan ke Bawaslu. Kalau ada unsur pidana laporkan ke polisi. Mekanismenya kan itu," jelas Jokowi.
Baca Juga: Inspiratif! Pesan GrabFood, Driver yang Datang Bikin Kaget
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudan mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut dengan gembira pemilu serentak yang akan berlangsung 17 April 2019. Karenanya, ia berharap tidak pihak-pihak yang menakut-nakuti orang yang tengah gembira menyambut pesta demokrasi
"Ini pesta demokrasi. Harusnya senang gembira. Jangan menakut-nakuti orang yang sedang gembira," tandasnya.
Sebelumnya, Amien Rais mengatakan Apel 313 yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3) kemarin untuk mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2019.
Anggota Dewan Pembina BPN Prabowo - Sandiaga Uno itu mengancam akan menggerakkan massa jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita enggak akan ke MK. Enggak ada gunannya, tapi kita people power, people power sah," kata Amien.
Baca Juga: Polisi Identifikasi 47 TPS Rawan di Jakarta Utara