Suara.com - Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon mengimbau kepada adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo untuk berfokus dalam memenangkan Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Pernyataan tersebut disampaikan Jansen usai Hashim membeberkan jatah kursi menteri yang akan dibagikan kepada partai koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) dalam beberapa kesempatan sempat menyebut jika Prabowo - Sandiaga menang, maka Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan tujuh kursi dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh enam kursi menteri. Sedangkan Partai Demokrat, Hashim mengaku belum menemukan hasil final.
"Ayookk kita berjuang aja dulu pak Hasyim.. Kalau begini takutnya nanti rakyat marah," kata Jansen dalam akun Twitternya @jansen_jsp pada Senin (1/4/2019).
Baca Juga: Demi UNBK, Pelajar SMA di Kalsel Pinjam Laptop Guru dan Sekolah Lain
"Biarlah putra-putri terbaik bangsa ini nanti yang mengisi kabinet pak @prabowo entah dari latar belakang manapun dia. Tetap SOLID!!," sambungnya.
Selain Jansen, Politikus Demokrat lainnya yakni, Andi Arief mengeluarkan pernyataan serupa. Andi meminta Hashim agar tidak lebih dulu membicarakan 'bagi-bagi' jabatan di jajaran kabinet.
Andi khawatir, jika nantinya malah berdampak kepada amarah masyarakat.
"Menang aja dulu Pak Hashim, jangan bicara bagi-bagi kekuasaan. Nanti Rakyat marah," kata Andi melalui akun Twitternya @AndiArief__ pada Senin (1/4/2019).
Untuk diketahui, Hashim Djojohadikusumo, adik Calon Presiden Prabowo Subianto memastikan akan memberikan kursi menteri untuk Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jika Prabowo - Sandiaga kalahkan Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019.
Baca Juga: Pengamat Sebut People Power Amien Rais Akan Bikin Negara Chaos
Hashim mengatakan sudah ada pembahasan soal pembagian kursi menteri dengan partai koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu menjelaskan telah membahas nama-nama yang cocok dari partai-partai tersebut untuk duduk di kursi menteri. Namun, nama itu masih disimpan di dalam sakunya.