Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menilai Polri tidak lagi berdiri netral sebagai institusi negara. Hal itu diungkapkan usai mendengar pengakuan mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz yang dimutasi karena dianggap mendukung Capres – Cawapres nomor urut 02 Prabowo – Sandiaga.
Ferdinand mengatakan, dirinya memiliki kepercayaan penuh kepada Polri yang tidak bisa diseret-seret oleh kekuasaan. Namun, dengan melihat kondisi Sulman, Ferdinand lantas menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tidak bisa menjaga nilai demokrasi.
"Jadi ini semua salah kekuasaan, salah Jokowi sebagai capres petahana yang memanfaatkan kekuasaannya untuk menggerakkan Polri berpihak pada dirinya,” kata Ferdinand dalam keterangan persnya, Minggu (31/3/2019).
Kemudian Ferdinand juga melihat posisi Jokowi yang kini menjadi calon presiden petahana. Dengan posisi tersebut, Ferdinand menganggap kalau Jokowi tengah memanfaatkan kekuasaannya demi kemenangannya di Pilpres 2019 dengan cara memanfaatkan Polri.
Baca Juga: Momen Gubernur Anies Bareng Warga Ramai-ramai Ngantor Naik MRT
“Ini semua salah kekuasaan, salah Jokowi sebagai capres petahana yang mafaatkan kekuasaannya untuk menggerakkan Polri berpihak pada dirinya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz angkat bicara terkait dimutasi ke Polda Jawa Barat karena dianggap tidak netral mendukung calon presiden nomor urut dua Prabowo - Sandi.
Sulman menegaskan dirinya seperti dizalimi. Padahal, ia hanya menjalankan tugas sebagai kapolsek untuk memastikan kegiatan deklarasi Prabowo - Sandi pada tanggal (25/2/2019) di wilayah Kecamatan Pasirwangi, Jawa Barat agar berjalan sesuai ketentuan.
"Saya dimutasikan dari Kapolsek ke Polda Jawa Barat dikarenakan saya berfoto dengan seorang tokoh agama NU Kecamatan Pasirwangi kebetulan sebagai ketua panitia deklarasi Prabowo-Sandi yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2019," ujar Sulman di Lokataru, Jakarta Timur, Minggu (31/3/2019).
Baca Juga: Makin Dekat Pemilu, Jumlah Berita Hoaks Bertema Pilpres Terus Meningkat