Suara.com - 600 Umat Hindu di Bekasi Rayakan Puncak Hari Raya Nyepi di Islamic Centre
Sebanyak 600 umat Hindu kota Bekasi mengikuti peringatan puncak Hari Raya Nyepi yakni Dharma Santi Nyepi Saka 1941 yang digelar di Aula KH Noer Ali, Islamic Centre Kota Bekasi, Minggu (31/3/2019).
Ketua Panitia Dharma Santi Nyepi Kota Bekasi I Gede Dharmasraya mengapresiasi Pemerintah Kota Bekasi dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi karena bisa memakai lokasi aula Islamic Centre.
Menurut dia, hal ini menjadi bukti Kota Bekasi sangat rukun, damai, dan menjadi model kerukunan umat beragama di daerah lain.
Baca Juga: Khidmatnya Tawur Agung Kesanga, Ritual Umat Hindu Balas Jasa Alam Semesta
"Kami sangat berterima kasih, kami panitia dan umat Hindu kota Bekasi atas diperkenankannya menggunakan Islamic Centre untuk acara Dharma Santi kali ini. Ini bisa memecahkan rekor MURI dan kami berdoa agar kota Bekasi bisa menjadi kota paling rukun se-Indonesia," kata I Gede.
I Gede melanjutkan, Dharma Santi Nyepi merupakan satu rangkaian penting dan sebagai penutup Hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi untuk keseimbangan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, antara sesama, dan alam.
Hari Raya Nyepi juga diartikan hari kebersamaan dan kerukunan. Maka ia pun mengatakan tema Drama Santi Nyepi sejalan dengan keinginan bersama agar pemilihan umum serentak 2019 bisa berlangsung aman dan damai.
"Tema Dharma Santi Nyepi ini kita rajut kebersamaan, kedamaian, kesejahteraan demi kesuksesan Pesta Demokrasi 2019," kata I Gede.
"Sebagai umat Hindu kami pun ingin agar kita sama-sama menjalin kebersamaan dan kedamaian di Kota Bekasi apalagi menjelang Hari Pemilihan Umum 17 April 2019," sambungnya.
Baca Juga: Tawur Kasanga Umat Hindu, Antusiasme Warga Blitar Saksikan Pawai Ogoh-ogoh
Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto mengatakan kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan menjalin kebersamaan dan kebahagian kepada warga masyarakat.
Dirinya pun mengapresiasi kekompakan umat Hindu dalam kegiatan keagamaan dan peran sertanya menjaga kerukunan umat di kota Bekasi.
Menurut Tri, budaya Bali juga tidak lepas dari kota Bekasi yang heterogen. Bahkan, dalam kegiatan ulang tahun kota Bekasi diisi dengan kegiatan budaya.
"Prosesi ulang tahun begitu banyak kegiatan salah satu meningkatkan kecintaan terhadap budaya. Saya juga berharap budaya Bali juga harus tumbuh dan berkembang dan memberikan warna bagi masyarakat kota Bekasi," kata Tri.
Tri juga mengamini agar kegiatan Hari Raya Nyepi pada tahun mendatang berkaitan dengan hubungan kecintaan alam dan air bisa digelar di Kali Bekasi.
"Jadi tidak hanya selalu ke laut atau ke Ancol," ujarnya.
Ia menjelaskan, air kali Bekasi bersumber dari dua aliran yaitu, kali Cikeas dan kali Cileungsi. Dari situ menyatu menjadi kali Bekasi dan akhirnya tetap bermuara ke laut.
"Kita belum ada sumber mata air dan saya harap kegiatan dilakukan di kali Bekasi. Kali Bekasi juga sekarang sedang ditata dan ada lokasi wisata warga, bisa juga dimanfaatkan," kata Tri.
Dalam kesempatan itu ia juga mengingatkan kepada warga Kota Bekasi untuk menggunakan hak pilihnya masing-masing pada perhelatan pesta demokrasi pemilu serentak 2019. Menurutnya sebutan pesta haruslah dengan kegembiraan.
"Untuk tanggal 17 April nanti silakan pilih dari pribadi masing-masing. Dan yang penting tetap menjalin kebersamaan dalam bingkai NKRI dan Pancasila, harga mati," pungkasnya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah