Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto enggan menjelaskan soal rencana kenaikan anggaran untuk memperkuat pertahanan nasional. Pasalnya, Prabowo akan menjawab jika terpilih menjadi presiden ke-8 RI.
Prabowo baru saja menyelesaikan debat antar capres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Prabowo mengatakan bahwa anggaran untuk pertahanan harus ditingkatkan demi kualitas yang lebih baik. Namun, dirinya enggan menyebut berapa anggaran yang cukup untuk meningkatkan kualitas tersebut.
"Gue belum jadi presiden," kata Prabowo seusai debat.
Baca Juga: Prabowo ke Jokowi: Maaf Saya Keras, Tapi Saya Hormat dengan Bapak
“Pilih gua jadi presiden dulu,” sambungnya.
Prabowo lantas menjelaskan bahwa uang yang dimiliki oleh negara terus menghilang karena adanya kebocoran. Dirinya menyebut kalau kebocoran itu kurang lebih totalnya mencapai Rp. 1.000 triliun.
Menurut Prabowo, jika negara bisa berhemat dan mengurangi jumlah kebocoran tersebut, uang negara yang dimiliki bisa digunakan untuk memperbaiki kualitas bangsa.
"Kalau itu kita hemat, kita bisa pakai untuk perbaikan kehidupan bangsa. Lembaga pemerintah diperbaiki," ujarnya.
Namun di samping keinginnya untuk memperkuat pertahanan nasional, ada satu hal yang menurutnya menjadi prioritas utama. Satu hal tersebut ialah kesejahteraan rakyat.
Baca Juga: Viral Usai Debat Pilpres: Tertawalah Sebelum Tertawa itu Dilarang Prabowo
"Nomor satu adalah kesejahteraan rakyat. Tapi kita harus menjaga kekayaan nasional," pungkasnya.