Viral Usai Debat Pilpres: Tertawalah Sebelum Tertawa itu Dilarang Prabowo

Sabtu, 30 Maret 2019 | 23:32 WIB
Viral Usai Debat Pilpres: Tertawalah Sebelum Tertawa itu Dilarang Prabowo
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengikuti debat Capres ke-4 di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Tertawalah sebelum tertawa itu di larang oleh @prabowo .. Lucu ya lucu,” tulis Arianii.

“Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang @prabowo #AwasPrabowoGalak,” kata akun ‏@TwitpicBunda.

Sedangkan akun @buedak469dayeuh menuliskan, “Tertawalah sebelum wowo menjadi presiden ke 2019.”

Untuk diketahui, debat kali ini, hanya menampilkan dua calon presiden, yakni Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Ayah Meninggal Kecelakaan, Berpelukan dengan Mantan Pacar

Keduanya akan dipandu oleh dua moderator, yakni Zulfikar Naghi dan Retno Pinasti. Sementara tema yang diperdebatkan ialah ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, dan hubungan internasional.

Komisi Pemilihan Umum sendiri sebelumnya sudah menunjuk 9 orang panelis yang terdiri dari akademisi universitas serta perwakilan masyarakat.

Panelis dalam tema ideologi ialah Prof DR Zakiyuddin Mag, Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga; dan, Dr J Haryatmoko SJ, Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Panelis tema pemerintahan ialah, Dr Erwan Agus Purwanto Msi, Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada; Dr Valina Singka Subekti Msi, Dosen Politik UI; dan, Dadang Tri Sasongko, Sekjen Transparency International Indonesia.

Sementara panelis tema pertahanan dan keamanan ialah, Al Araf, Direktur Eksekutif Imparsial; dan, Dr Ir Apolo Safanpo ST MT, Rektor Universitas Cenderawasih.

Baca Juga: Meme Pemerintahan Dilan Jokowi Langsung Viral di Media Sosial

Sedangkan panelis tema hubungan internasional ialah, Drs I Basis Eko Soesilo MA, Dosen HI Fisip Unair; dan, Dr Kusnanto Anggoro, dosen FISIP UI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI