”Pelabuhan dan bandara bukan semata-mata ekonomi, ini masalah keamanan. Kita tentara diperintahkan mati untuk merebut lapangan udara. Kok dengan gampang bilang (boleh berpartner dengan) perusahaan asing. Itu kami tak bisa terima,” tegasnya.
Namun, ketika giliran memberi tanggapan, Jokowi memberikan klarifikasi yang lebih jelas. Ia mengatakan, tidak benar pelabuhan untuk TNI AL ataupun lapangan terbang TNI AU diberikan kepada asing.
”Seperti lapangan terbang di Madiun, yang digunakan untuk menyimpan pesawat kita, tak bakal diberi ke asing. Mayoritas bandara atau pelabuhan komersial juga masih dikelola kita. Bandara dikelola Angkasa Pura. Pelabuhan oleh Pelindo,” jelasnya.
”Soal berpartner dengan perusahaan, untuk tujuan transfer pengetahuan, manajemen dan teknologi, saya kira tak masalah. Tapi sekali lagi, hal itu bukan untuk bandara atau pelabuhan TNI,” tegasnya.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Pasukan TNI saat Ini Tidak Jawasentris, Ini Klaimnya