Mahfud MD: Pemilu Sekarang Ini Sama, Banyak Kecurangan

Jum'at, 29 Maret 2019 | 21:47 WIB
Mahfud MD: Pemilu Sekarang Ini Sama, Banyak Kecurangan
Eks Ketua MK Mahfud MD. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut kecurangan pada Pemilu sudah terjadi sejak masa Pemerintahan Presiden Soeharto. Kecurangan tersebut kata dia, masih terjadi sampai sekarang.

Mahfud mengatakan, saat itu kecurangan dilakukan penyelenggara pemilu yang dibentuk pemerintah. Sementara sekarang, disebut Mahfud kecurangan dilakukan oleh partai-partai peserta Pemilu.

"Pemilu sekarang ini sama, banyak kecurangan. Cuma bedanya dulu zaman Pak Harto kecurangannya sepihak lewat Lembaga Pemilihan Umum yang dibentuk pemerintah dulu, sekarang curang semua," ujar Mahfud dalam Rapimnas KAHMI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).

Mahfud menerangkan, saat ia menjadi Ketua MK pada tahun 2009, pihaknya pernah menyatakan para kandidat Capres saat itu melakukan kecurangan. Tahun 2009 peserta Pilpres adalah pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono, Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla - Wiranto.

Baca Juga: Moeldoko: Suara.com Dalam 5 Tahun Ini Terbukti Telah Berjaya

Menurut Mahfud, pasangan SBY - Boediono saat itu melakukan kecurangan di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Ia menyebut Partai Demokrat terbukti berbuat curang di kurang lebih tiga TPS seminggu sebelum hari pencoblosan. Sementara PDIP melakukan kecurangan di Manado dan Golkar di Kudus.

"Jadi sama-sama curang. Semuanya curang," kata Mahfud.

Meski partai-partai di 2009 terbukti melakukan kecurangan pada Pemilu, Mahfud mengaku tidak bisa membatalkan hasil Pemilu yang dimenangkan oleh pasangan SBY - Boediono.

Ia menyebut kecurangan yang dilakukan tidak signifikan dan dilakukan secara merata oleh partai peserta Pemilu.

"Jadi apa kesimpulannya kalau sekarang ada kecurangan?, itu bukan dari bawah ke atas, tapi merata, horizontal curangnya," ujar Mahfud.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pupuk Indonesia Sabet 17 Penghargaan

Mahfud kemudian mengimbau agar masyarakat mempercayai KPU sebagai penyelenggara Pemilu. KPU sekarang disebut sudah independen karena kecurangan hanya dilakukan oleh partai-partai peserta Pemilu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI