Suara.com - Direktur Komunikasi Indonesia Indikator Rustika Herlambang menyebut penyebaran berita bohong alias hoaks mulai meningkat di tahun 2019. Padahal kata dia, sebelum memasuki Pemilu 2019 hoaks sempat menurun.
Hal ini dikatakan Rustika di acara launching Suara Regional dan Talkshow "Politik Tanpa Hoax" di Golden Ballroom 3, Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (29/3/2019).
"Di tahun 2018, hoaks menurun dan kembali meningkat di tahun 2019," ujar Rustika.
Rustika menuturkan, salah satu isu hoaks yang paling banyak dibicarakan setiap bulannya yakni terkait isu Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA). Isu tersebut umumnya menyasar ke Capres petahana Jokowi.
Baca Juga: Menikah, Dhawiya Zaida Minta Mahar Rp 100 Ribu
Dari data yang diperoleh pada 4 Maret 2019, pembicaraan pada isu PKI mencapai angka 100 ribu. Angka tersebut berada pada urutan kedua setelah isu pemberitaan Ratna Sarumpaet.
"Ada beberapa isu yang isunya bertahan setiap bulan diantara PKI dan TKA. Kalau PKI rata-rata pembicarannya 100 ribu perbulan, kalau TKA rata-rata (pembicaraannya) 25 ribu perbulan," kata dia.
Ketika ditanya apakah isu tersebut dilakukan secara terstruktur atau tidak, Rustika menjawab diplomatis.
"Kita melihat dalam komposisi isu yang berkaitan PKI dan TKA ada beberapa komisi terdiri mereka-mereka yang berasal dari akun mesin bukan hanya akun manusia," kata dia.
Dalam diskusi tersebut hadir pula Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto, Direktur Komunikasi Indonesia Indikator Rustika Herlambang, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakkan Etika Pers Dewan Pers Imam Wahyudi, Politisi Partai Nasdem Tina Talisa dan Politisi Partai Demokrat Annisa Tyas Palupi.
Baca Juga: Resahkan Warga, Pemkab Tangerang Tutup Usaha Penampungan Limbah Berbahaya