Tak lama, dari tempat Agus terlihat tiga anak kecil sedang berjalan ke arah Agus. Ternyata salah satunya adalah anak Agus. Mereka bertiga hendak berenang di salah satu waduk di dekat TPU Tegal Alur.
Tak lama di waduk itu berkumpul anak lainnya dari wilayah sekitar TPU. Mereka langsung buka baju, telanjang bulat, melompat ke waduk dari bangunan di tengah waduk.
Mereka saling berteriak kegirangan, berenang, menyelam, meluapkan kegirangan mereka sore itu. Padahal tempat mereka hanya berjarak 50 meter dari deretan batu nisan TPU Tegal Alur. Salah satu tempat pemakaman terbesar di Jakarta itu ternyata tak hanya menampung kesedihan. Banyak juga rasa suka yang terpancarkan dari tempat biasanya orang berpisah untuk selamanya.
Zakaria, pria 45 tahun pemilik warung yang berlokasi di tempat di sebelah pintu keluar TPU mengatakan TPU Tegal Alur sekarang seperti taman. Zakaria yang sudah sejak kecil tinggal di sekitar TPU menyebut sudah perubahan wilayah sekitar tempat itu sudah sangat drastis.
Baca Juga: FACE OF JAKARTA: Jejak Kuburan Tanpa Nama dan Penggali Kubur Mister X
Ia sempat merasakan ketika pemakaman itu masih berupa hutan dan tak ada lampu. Suasana mencekam dan horror masih menyelimuti daerah ia tinggal.
Tapi sekarang, di sore hari tempat itu menjadi tempat banyak orang melepas lelah, menghirup udara segar, tua-muda berjogging, anak-anak berenang di waduk, dan banyak orang menggantungkan hidupnya dengan mencari nafkah seperti Zakaria sendiri.
"Sekarang mah gak ada seremnya disini, udah jadi taman," kata Zakaria sambil bermain dengan putrinya.
Terlebih saat hari raya seperti Idul Fitri, menurut Zakaria hari itu seperti akan ada banyak pundi-pundi rezeki yang mendatangi TPU Tegal Alur karena banyak sekali orang yang berziarah ke makam.
Orang-orang berjualan mulai dari bunga, air mawar sampai minuman untuk menyambut peziarah. Warung dan rumah makan sekitar TPU juga ramai dikunjungi. Zakaria mewakili perasaan warga lainnya yang ikut berbahagia dengan kondisi TPU Tegal Alur hari ini.
Baca Juga: FACE of JAKARTA: Malam Mingguan Plus-plus di Bioskop Senen
Setiap harinya pemakaman itu dipenuhi dua perasaan yang berbeda, suka dan duka. Rasanya seperti setiap galian makam memberikan kesedihan yang dalam dan cahaya harapan bagi orang sekitar TPU Tegal Alur.