Terperangkap Jerat dan Nyaris Diamputasi, Begini Kondisi Harimau di Riau

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 29 Maret 2019 | 12:04 WIB
Terperangkap Jerat dan Nyaris Diamputasi, Begini Kondisi Harimau di Riau
Ilustrasi harimau Sumatera. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seekor harimau Sumatera baru-baru ini ditemukan terperangkap jerat pemburu di Kabupaten Pelalawan, Riau. Uniknya, harimau nahas itu terperangkap jerat bersama seorang jagawana yang awalnya tak menyangka ikut terjerat bareng 'raja hutan' itu.

Saat ditemukan, kondisi harimau Sumatera itu dilaporkan dalam kondisi mengenaskan dan diperkirakan sudah tiga hari terjerat. Bahkan salah satu kakinya nyaris diamputasi karena mengalami luka parah. Lantas bagaimana kondisinya saat ini?

Dilansir dari Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono mengatakan, kondisi harimau yang dinamai Inong Rio itu sudah berangsur pulih.

Saat ditemukan sebelumnya, salah satu kaki harimau dalam kondisi terluka yang sudah terinfeksi akibat jeratan, diduga harimau sudah terjerat selama tiga hari.

Baca Juga: Kesaksian Mengerikan Bocah Selamat dari Perkosaan Calon Pendeta Melinda

"Setelah ditempatkan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD), agresifitasnya mulai aktif. Untuk luka di kaki dilakukan pengobatan dan diharapkan bisa sembuh tanpa harus diamputasi," ujar Suharyono, Kamis (28/3/2019).

Proses penyelamatan harimau Sumatera yang terperangkap jerat pemburu. (Foto: BBKSDA / via Riauonline.co.id)
Proses penyelamatan harimau Sumatera yang terperangkap jerat pemburu. (Foto: BBKSDA / via Riauonline.co.id)

Hal itu dikarenakan pemberian obat anti radang hingga pembersihan luka serta rekam medik secara keseluruhan.

"Termasuk nafsu makannya yang juga telah pulih. Padahal, saat ditemukan binatang dilindungi sempat tidak mau makan. Bahkan, untuk hari ini dua kilogram daging mereka siapkan untuk membangkitkan selera makannya," katanya.

"Sekarang dia sudah bisa jalan untuk minum sendiri. Kita juga telah menyiapkan daging babi dua kilogram lebih," ujarnya lagi.

Demi pemulihan, harimau yang diperkirakan berusia empat tahun itu akan ditempatkan di kandang perawatan dengan menjalani masa karantina selama 14 hari.

Baca Juga: Heboh Air Terjun Keluar dari Kawah Gunung Galunggung, Ini Penjelasan BPBD

" Sekaligus untuk melihat lokasi mana yang cocok dengan habitat aslinya untuk mengembalikan ke habitatnya," imbuh Suharyono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI