Suara.com - Bom mobil meledak di dekat sebuah hotel dan restoran di Ibu Kota Somalia, Mogadsihu, pada Kamis (28/3/2019). Akibat insiden itu sedikitnya 11 orang tewas di area ramai yang pernah menjadi sasaran para gerilyawan garis keras, kata dinas penyelamatan setempat.
Ledakan pada sore hari tersebut menimbulkan kepulan asap tebal dan menghancurkan dua restoran serta sejumlah mobil yang tengah parkir di dekatnya.
Wartawan Reuters mencatat enam korban tewas.
"Sejauh ini, 11 orang tewas dan 16 orang lainnya mengalami luka. Jumlah korban tewas kemungkinan bertambah," kata direktur dinas Amin Ambulance, Abdikadir Abdirahman seperti dilansir Reuters, Kamis.
Baca Juga: Dian Al Mahri, Pendiri Masjid Kubah Emas Tutup Usia
Polisi sebelumnya melaporkan bahwa delapan orang tewas.
"Ledakan itu menghancurkan satu restoran dan menewaskan banyak orang yang berada di dalam maupun di luar restoran. Kemungkinan jumlah korban tewas bertambah," kata polisi Mayor Mohamed Hussein.
Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Gerilyawan Ash-Shabaab, yang terkait dengan Al Qaida, sebelumnya menargetkan lokasi yang sama -- Wehliya Hotel -- yang berada di sepanjang jalan yang ramai Maka al Mukaram.
Pada Sabtu, sebanyak 15 orang tewas dalam dua ledakan dan baku tembak antara gerilyawan Ash-Shabaab dengan personel keamanan di Mogadishu.
Baca Juga: Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas Guguran Pagi Tadi
Ash-Shabaab, yang berupaya menggulingkan pemerintah pusat Somalia dukungan negara barat, diusir dari Mogadishu pada 2011 dari sebagian besar markasnya.
Namun Ash-Shabaab masih menjadi ancaman; para anggotanya kerap melancarkan aksi pengeboman di Somalia dan Kenya. Pasukan dari kedua negara tersebut merupakan bagian dari pasukan penjaga perdamaian yang diamanatkan oleh Uni Afrika untuk membantu mempertahankan pemerintah pusat.