Suara.com - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyindir cara kampanye Capres petahana Joko Widodo yang rajin menjanjikan kartu sakti saat kampanye. Salah satu program Jokowi yang disindir Prabowo adalah kartu untuk pekerja.
Prabowo menganggap program kartu yang dihembuskan Jokowi belum tentu terlaksana, karena menilai pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup. Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat pidato di kampanye terbuka di stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).
"Kalian senang dikasih kartu? Saudara-saudara semua ngapain dibagi lima tujuh sepuluh kartu duitnya enggak ada," ucap Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menerangkan, warga yang belum memiliki pekerjaan lebih pantas disediakan lapangan pekerjaan oleh pemerintah, daripada membagi-bagikan kartu.
Baca Juga: KSP Sebut Tidak Memilih Itu Hak, Tapi Jangan Memobilisasi untuk Golput
"Kalau orang tidak punya pekerjaan, hey yang tidak punya pekerjaan angkat tangan, banyak banget dan saya lihat muda-muda yang enggak punya pekerjaan. Bagaimana ente mau dapat istri kalau enggak punya pekerjaan," jelasnya.
"Bagaimana ente mau dapat istri kalau nggak punya pekerjaan, betul?. Pertanyaan pertama calon mertua, ananda kerja dimana, betul enggak bagaimana anda mau jawab, maaf pak saya masih cari pekerjaan," lanjutnya.
Meski demikian, Prabowo meminta pendukungnya untuk tidak menjelek-jelekan lawannya saat berkampanye. Dia meminta agak kampanye terbuka bisa berlangsung damai dan tidak dipenuhi caci maki.
Menurutnya, meski berstatus sebagai lawan tapi Prabowo tetap dekat dengan Jokowi. Dia mengaku tetap hormat kepada Jokowi. Bahkan, Prabowo menyinggung saat dia datang ke acara pelantikan Jokowi sebagai Presiden, padahal kala itu, Prabowo baru saja dikalahkan oleh Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu.
"Selama bapak (Jokowi) bela NKRI Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika saya akan dukung bapak, tapi kalau bapak saya lihat menyimpang saya akan kritisi bapak. Itulah demokrasi saya terang-terangan dan beliau bilang oke gak masalah sudah ada kesepakatan, hubungan kami baik," tukasnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Golput Itu Hak, Memilih Itu Hak!
Namun, kata dia, yang membuat Prabowo kecewa lantaran elit-elit yang berada di sekitar Jokowi yang membuat citra pemerintahan Jokowi kian buruk. "Tapi biasa lah pemimpin disekitarnya macem-macem lah," tutupnya.