Gerai Money Changer Ini Kaget Didatangi Perempuan Mau Tukar Uang Neraka

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 28 Maret 2019 | 14:26 WIB
Gerai Money Changer Ini Kaget Didatangi Perempuan Mau Tukar Uang Neraka
[Sinchew]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemilik gerai penukaran uang alias money changer di Sabah, Malaysia, mengakui mendapat pengalaman unik yang agak menyeramkan.

Itu setelah pegawainya menerima konsumen perempuan yang ingin menukarkan uang kertas namun tak bisa teridentifikasi.

Ia lantas kaget, karena setelah diperiksa, uang itu terdapat cap Yama yang dalam kepercayaan Hindu merupakan Dewa Neraka.

Tak hanya itu, seperti diberitakan laman berbahasa China, Sinchew, Kamis (28/3/2019), dalam uang kertas itu juga tertera tulisan dalam aksara China yang tertulis “Bank Neraka”.

Baca Juga: Jual Puluhan Paket Ganja, Pesek dan Ipul Dibekuk Polisi

“Aku tak tahu apakah pelanggan itu benar-benar tak mengetahui keanehan itu, atau dia mencoba membuat lelucon,” kata si pemilik gerai yang tak mau disebut namanya.

Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi di gerainya kawasan Sandakan, Sabah, Selasa (26/3) pekan ini. Pelanggan tersebut mendatangi konternya sekitar pukul 12.30 siang dan memberikan selembar uang itu kepada staf.

Pelanggan itu mengatakan, ingin menukarkan uang tersebut ke Ringgit Malaysia. Staf gerai mengira itu adalah uang sah.

[Sinchew]
[Sinchew]

Tapi ia bingung, karena dalam lembaran uang itu tertera nominal 50 juta. Ia lantas melapor ke sang pemilik.

“Aku lantas memeriksa negara asal uang itu. Aku periksa, uang itu bukan Dolar Hong Kong. Kulihat lagi, bukan pula Rupiah Indonesia. Tiba-tiba aku melihat gambar Dewa Yama dan tulisan Bank of Hell. Aku langsung menggigil,” tuturnya.

Baca Juga: Direksi Pupuk Indonesia Ditangkap KPK, Kementerian BUMN Geram

Sang pemilik lantas menemui konsumen itu untuk menanyakan dari mana ia mendapatkan uang tersebut. Namun si pelanggan mengakui tak tahu.

Si pemilik lantas mengatakan tak bisa menukarkan uang itu ke Ringgit Malaysia karena stoknya habis.

“Dia langsung pergi tanpa banyak bertanya. Aku lantas memeriksa CCTV, dia terekam, jadi bukan roh halus. Akhirnya, aku dan staf hanya tertawa, dan tak mau melapor ke polisi,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI