4 Pernyataan Menohok Rocky Gerung yang Bikin Syok

Kamis, 28 Maret 2019 | 14:01 WIB
4 Pernyataan Menohok Rocky Gerung yang Bikin Syok
Rocky Gerung. (Suara.com/Ali Achmad)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis politik Rocky Gerung kembali menuai kontroversi lewat pernyataan yang ia ucapkan. Dia menyebut bahwa Presiden Joko Widodo bisa dijerat undang-undang (UU) Terorisme lantaran sudah menjadi pembuat hoaks terbanyak.

Hal itu menyusul pernyataan Menteri Koordinator Hukum dan HAM Wiranto yang menyebut penyebar berita bohong di masyarakat menjelang pemilu sama seperti tindakan terorisme.

Bahkan, Rocky Gerung juga menyeret nama calon wakil presiden nomor urut 02 Maruf Amin yang bisa dikenakan UU Terorisme lantaran mengaminkan produksi mobil Esemka pada Oktober 2018 lalu.

Terlepas dari kontroversi terbaru itu, ternyata Rocky Gerung memang sudah sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang mengejutkan banyak pihak.

Baca Juga: Dugaan Praktik Jual Beli Jabatan di Kementerian, BPN: Segera Usut!

Seperti dirangkum Suara.com, Kamis (28/3/2019), berikut beberapa pernyataan kontroversial Rocky Gerung:

1. Jokowi Ancam Rakyat

Pada saat melakukan kampanye di Yogyakarta pada 23 Maret 2019, Jokowi mengakui tidak akan tinggal diam lagi bila menjadi target serangan fitnah, dusta dan makian. Pasalnya selama 4,5 tahun ia lewati sebagai Presiden RI, ia selalu bersabar dan diam dengan semua tuduhan itu.

Pernyataan ini justru menjadi bahan sindiran bagi Rocky Gerung. Rocky menilai kata ‘saya akan lawan’ yang diucapkan oleh Jokowi bermakna mengancam rakyat.

(Ucapan) ‘Saya akan lawan!’ lho itu sikap arogansi, yang saya tanya, yang mengatakan ‘saya akan lawan’ itu presiden atau calon presiden? Apa jawabannya? yang ngomong kan calon presiden, berarti presidennya lagi cuti. ngak cuti, presiden nggak cuti menurut undang-undang,” kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Kampanye di Bandung, Prabowo Lempar Ini Kepada Masa Pendukungnya

Kalau yang ngomong presiden, itu lebih berbahaya lagi karena presiden mengancam rakyatnya sendiri. Itu justru yang musti ditangkap karena menyebar terorisme. "saya akan lawan!" gile amat tuh,” imbuh Rocky Gerung.

2. Kitab Suci adalah Fiksi

Pernyataan Rocky Gerung yang menyebut ‘Kitab suci adalah fiksi’ merupakan salah satu pernyataan paling kontroversial yang dilontarkan oleh Rocky. Bahkan, pernyataan ini pun berujung pada Rocky dipolisikan.

Pernyataan itu Rocky sampaikan saat menghadiri Indonesian Lawyers Club (ILC) TV One bertajuk ‘Jokowi Prabowo Berbalas Pantun’ pada 10 April 2018. Rocky Gerung berdalih, orang yang melaporkan dirinya atas pernyataan ‘Kitab Suci adalah fiksi’ gagal memaknai kata fiksi itu sendiri.

Saya peneliti, pengajar jadi saya memakai kata itu, termasuk kata kitab suci sebagai konsep dan itu konteksnya untuk mengajarkan dengan metode. Biasa disebut silogisme itu satu kasus yang harusnya harus disidangkan di ruang seminar gitu bukan dilaporkan oleh yang bersangkutan,” ungkap Rocky.

3. Kartu Prakerja dan Kartu Pradungu

Rocky menilai capres nomor urut 01 Jokowi paling banyak melakukan pencitraan, salah satunya dengan meluncurkan kartu pra-kerja. Rocky menilai kartu itu tidak masuk akal.

Itu absurd, tidak masuk akal, berapa ratusan juta penganggur mau dibiayai negara. Uangnya dari mana? mau mencuri di mana? Tuyul se-Jateng saja pasti ogah suruh mencuri sebanyak itu,” kata Rocky.

Total ada 3 kartu yang dikeluarkan oleh Jokowi. Rocky Gerung menyindir, masih ada satu kartu lagi yang ada di kantong Jokowi namun belum dikeluarkan yakni kartu pradungu.

Saya kira masih ada satu kartu diu kantong beliau. Namanya kartu pradungu dan jangan kartu itu dibagikan karena dia akan pakai sendiri kartu itu,” sindir Rocky.

4. Cuit UI Dungu

Rocky Gerung dikenal sebagai seorang akademisi. Pria lulusan S1 Filsafat ini pernah mengajar di Universitas Indonesia (UI) untuk program studi filsafat.

Meski demikian, Rocky Gerung mengaku bahwa ia tidak pernah melamar untuk menjadi pengajar di UI melainkan ia ditawari oleh pihak kampus. Ia pun kini memutuskan untuk keluar dari UI lantaran pimpinan di UI tidak mengerti soal filsafat.

Saya tak melamar. Justru UI yang minta saya ngajar. Tak pernah UI beri surat berhenti. Saya yang nolak ngajar. Mengapa? Karena Filsafat UI dipimpin prof yang tak paham secuil pun filsafat. Ajaib? Silakan cek. Dungu juga UI,” ungkap Rocky melalui akun Twitter miliknya pada 19 April 2018 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI