Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Rudiantara menyebut, jumlah berita bohong atau hoaks makin meningkat menjelang Pemilu 2019. Peningkatan tersebut terjadi sejak bulan Agustus 2018 dengan jumlah 25 hoaks.
Memasuki Desember 2018, jumlah itu meningkat tiga kali lipat menjadi 75 hoaks. Menurutnya, peningkatan yang signifikan terjadi pada bulan Januari 2019 yakni mencapai 175 informasi hoaks. Lalu di bulan Februari 2019 kembali bertambah menjadi 353.
"Betul (ada peningkatan), jumlah dari Agustus 25, Desember 75, Januari itu 175, Februari 353," kata Rudiantara, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Menurut dia, dari data itu, hoaks paling banyak berkaitan dengan politik. Jumlah tersebut mencapai 23 persen.
Baca Juga: Kalapas Kerobokan: Salat Jadi Kedok Napi Tutupi Bisnis Narkoba di Lapas
Rudiantara menilai, hoaks bernuansa politik berkaitan dengan pesta demokrasi atau Pemilu 2019. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyambut pemilu dengan tidak bermusuhan atau membuat keributan.
"Makanya saya ajak, karena ini dikatakan pesta politik, mana ada orang ke pesta ngajak berantem. Ke pesta itu kita fun, makan dan lain sebagainya. Saya berharap juga nanti tanggal 17 (April 2019) suasana begitu, suasana pesta bukan mau berantem," imbuh dia.