Bongkar! Tsamara Amany Beberkan Kejanggalan Surat Suara Tercoblos di Medan

Kamis, 28 Maret 2019 | 11:42 WIB
Bongkar! Tsamara Amany Beberkan Kejanggalan Surat Suara Tercoblos di Medan
Tsamara Amany berpose saat berkunjung ke Kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Jumat (21/9). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah thread di jejaring sosial Facebook soal surat suara yang sudah tercoblos di Medan, Sumatera Utara, disorot calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas.

Melalui akun Twitter miliknya, @TsamaraDKI, Tsamara Amany mengungkap kejanggalan dalam thread yang diunggah ke grup Facebook, United Muslim Cyber Army (UMCA) oleh akun Susi Zi.

Dalam thread itu, warganet tersebut memberitahukan adanya temuan kertas suara yang tercoblos dan menyerukan calon pemilih untuk merekam jika ada temuan.

"Tolong jika saat pencoblosan ditemukan kertas suara telah tercoblos, rekam bersama petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara--RED) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu--RED)," tulis warganet tersebut.

Warganet itu juga melampirkan foto surat suara yang tercoblos di bagian caleg PSI, Tsamara Amany, di nomor 11. Tulisan di foto itu menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) condong ke kubu 01.

"Tolong dishare ke semua grup. Kertas suara di Medan sudah dicoblos 01. Ternyata KPU Pro 01. Dan digerebek oleh pendukung 02," demikian tertulis di surat suara tersebut.

Nah, thread tersebut dikomentari oleh Tsamara Amany. Dia mengendus adanya kejanggalan dalam kertas suara tersebut, terlebih namanya yang dicoblos.

"Aku ingin tertawa tapi aku takut dosa. Kata mereka surat suara di Medan sudah dicoblos. Tapi kok surat suaranya ada nama saya ya? Sejak kapan saya nyaleg di Medan?" kicau Tsamara seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/3/2019).

Cuitan Tsamara Amany tersebut dibongkar lagi oleh Gustika Jusuf Hatta, cucu Wakil Presiden Pertama RI Muhammad Hatta, lewat akun Twitter miliknya, @Gustika.

Gustika meyakini bahwa foto tersebut mengambil dari surat suara orang lain yang dikirim melalui pos untuk daerah pemilihan luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI