Calon Pendeta Tewas Diperkosa, Polisi Telisik Sperma di Tubuh Korban

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 28 Maret 2019 | 07:30 WIB
Calon Pendeta Tewas Diperkosa, Polisi Telisik Sperma di Tubuh Korban
Melindawati Zidoni saat di RS Bhayangkara Palembang. (Suara.com/Andhiko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Sumatera Selatan terus berupaya mencari pelaku pemerkosa sekaligus pembunuhan calon pendeta Melindawati Zidemi.

Melinda ditemukan tewas setengah telanjang di semak-semak kawasan Air Pesugihan, Kabupaten Ogan Kemering Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (26/3).

Kapolda Sumsel Irjen Polisi Zulkarnain Adinegara menegaskan, sudah menerjunkan tim termasuk anjing pelacak untuk mendapatkan data tambahan di lokasi perkara.

”Tapi kendalanya, TKP sudah rusak saat korban ditemukan. Anjing pelacak yang diturunkan hanya berputar-putar, kesulitan mencari jejak pelaku. TKP sudah rusak akibat banyak warga ke sana,” kata Zulkarnain, Rabu (27/3/2019).

Baca Juga: Trailer Si Doel The Movie 2 Bikin Baper dan Penasaran

Sementara berdasarkan hasil visum, vikaris—calon pendeta—itu diketahui diperkosa lebih dulu sebelum dibunuh dengan cara dicekik.

”Ditemukan sperma diduga milik pelaku di tubuh korban. Kami sudah mengirimkan sperma itu ke labfor untuk dikethaui DNA pelaku,” tuturnya.

Sebelumnya, Melinda ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di area perkebunan sawit. Kematiannya menjadi tragedi, karena seharusnya sang vikaris melangsungkan pernikahan pada bulan Juni mendatang.

Vikaris Gereja Kristen Injili Indonesia, Arisman Manai menceritakan korban baru enam bulan di Palembang. Dengan status ikatan dinas selama dua tahun ke depan, korban memang ditempatkan di GKII, Sungai Baung.

"Sedangkan kediaman korban memang cukup jauh dari gereja. Sekitar 4 kilometer," ujarnya di RS Bhayangkara.

Baca Juga: Guru dan ASN Bertopeng Pose Dua Jari, Golkar: Mungkin itu Timses Prabowo

Arisman mengakui, Melinda sempat meminta izin terkait rencana pernikahaan yang digelar di Nias, Sumatera Utara.

Keluarga korban, Anugrah Gaurifa menceritakan, korban merupakan sosok perempuan yang baik dan ceria.

Sebagai orang rantau, ia juga mengakui korban kerap bermain ke rumah saudaranya di Lorong Tanjung RT24/RW4 Sukabangun, Palembang.

Kontributor : Andhiko Tungga Alam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI