Venezuela Kembali Dilanda Pemadaman Listrik, Kantor dan Sekolah Tutup

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 27 Maret 2019 | 16:25 WIB
Venezuela Kembali Dilanda Pemadaman Listrik, Kantor dan Sekolah Tutup
Sejumlah wartawan menggunakan telepon pintar mereka saat pemadaman listrik di Caracas, Venezuela pada Kamis, 7 Maret 2019. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemadaman listrik kembali terjadi di Venezuela pada Selasa, hingga memaksa negara Amerika Selatan itu menutup sekolah dan kantor pemerintahan dan swasta selama 24 jam.

Dilansir dari kantor berita Anadolu, Wakil Presiden Jorge Rodriguez mengumumkan bahwa semua pelayanan publik dan kegiatan belajar mengajar dihentikan karena pemadaman listrik di sebagian besar area ibu kota, Caracas, termasuk 15 provinsi lainnya termasuk Aragua, Anzoategui, Miranda, Falcon, Merida, Tachira, Sucre, dan Carabobo.

Rodriguez mengatakan, pemerintah berupaya menyelesaikan masalah itu sesegera mungkin.

Listrik di Venezuela diputus pada Senin pukul 01.00 waktu setempat dan menurut Rodriguez, gangguan itu disebabkan oleh sabotase baru.

Baca Juga: Detik-detik Hercules Ngamuk: Jangan Rekam! Mana Wartawan? Mana lu!

Pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido mengklaim pemadaman itu disebabkan oleh kebakaran jaringan listrik tegangan tinggi, sementara pemerintah tidak mampu menyediakan listrik.

Pada 7 Maret, insiden serupa terjadi di Venezuela, di mana 21 dari 23 negara bagian gelap gulita.

Presiden Nicolas Maduro menyebut pemadaman tersebut sebagai "sabotase" di tengah krisis politik di negara itu.

Venezuela telah diguncang gelombang protes sejak 10 Januari, ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua.

Ketegangan pun meningkat setelah Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada 23 Januari, yang kemudian didukung oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa dan Amerika Latin.

Baca Juga: Ketua RT Tak Menyangka Nenek N Buka Layanan Aborsi Ilegal

Sementara itu, Turki, Rusia, China, Iran, Bolivia, dan Meksiko menyatakan dukungan ke Maduro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI