Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat kampanye terbuka di Wonosobo, Jateng mengungkapkan alasannya mau maju sebagai Cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpre 2019. Ternyata, Ma'ruf mengaku bukan keinginannya untuk maju sebagai Cawapres.
"Pertama, saya diminta para ulama, bukan mau saya. Pak Jokowi minta didorong oleh para ulama. Kedua, hal ini untuk menghormati NU, karena Pak Jokowi minta kader NU berarti beliau mencintai NU," ujar Ma'ruf di Wonosobo, Rabu (27/3/2019).
Untuk itu, Ketua nonaktif MUI ini meminta doa restu dan dukungan kepada ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wonosobo yang memenuhi Alun-alun Wonosobo dalam memperingati Harlah ke-96 NU.
"Apakah bapak ibu mau mendoakan dan mendukung saya (sebagai calon wakil presiden)?. Pasti (jawab hadirin), yakin?, janji," kata Ma'ruf.
Baca Juga: Pawang Ular di Sukabumi Tewas Usai Dipatuk Kobra Tangkapannya
Ma'ruf menerangkan, NU siap menjaga negara, menjaga agama, baik melalui luar pemerintahan maupun di dalam pemerintahan melalui jalur struktural.
"Oleh karena itu ketika Pak Jokowi meminta kader NU-nya, kebetulan saya diminta untuk jadi wakilnya, NU menyatakan kami relakan dan akan 'all out' memenangkan Pak Jokowi dan kader NU, ini karena semangat NU menjaga dan mengawal negara," katanya.
Lebih jauh Ma'ruf mengatakan, dirinya mau dicalonkan menjadi wapres mendampingi Jokowi karena menghormati ulama.
"Bisa saja Pak Jokowi memilih TNI, Polri, pengusaha, dan profesionalisme, tetapi Pak Jokowi tidak memilih mereka dan memilih saya yang ulama ini untuk jadi wapres berarti beliau mencintai ulama," katanya.
Dalam kesempatan ini, Ma'ruf meminta warga NU untuk tidak percaya pada berita hoaks atau berita bohong yang beredar di Pemilu 2019.
Baca Juga: Hercules Ngamuk di Pengadilan Jelang Divonis