Cerita Nur Dhania, Gadis Indonesia yang Ajak Keluarga ke Suriah Gabung ISIS

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 27 Maret 2019 | 12:09 WIB
Cerita Nur Dhania, Gadis Indonesia yang Ajak Keluarga ke Suriah Gabung ISIS
Nur Dhania saat ditemui bersama sang ibunda. Ia adalah gadis Indonesia yang sempat mengajak keluarganya bergabung dengan ISIS di Suriah. (Foto: Ari Wu / ABC News)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat itu tahun 2014, dia menghabiskan masa liburan sekolahnya nyaris terpaku pada media sosial. Nur Dhania melahap semua yang dia dapat temukan tentang ISIS serta janjinya akan 'surga' di Suriah.

Dia mengklaim bahwa dia tidak pernah diradikalisasi oleh ISIS atau dimotivasi oleh bujukan jihad, tetapi malah tergoda oleh janji kehidupan utopis atau khayalan.

Nur Dhania mengaku terpesona dengan propaganda ISIS yang menawarkan perumahan, pendidikan, perawatan kesehatan gratis, pekerjaan untuk semua orang yang bergabung dalam perjuangan, hingga janji untuk membayar utang keluarga.

Dia pun mencoba meyakinkan keluarganya tentang manfaat meninggalkan Indonesia untuk pergi ke Suriah. Nur Dhania bahkan sampai lari dari rumah ketika keluarganya menolak bujukannya untuk melakukan perjalanan ke Suriah.

Baca Juga: Melongok Bagian Dalam Rumah Jalangkung yang Buat Heboh Warga Depok

Kehidupan ISIS Sebenarnya

Nur Dhania menunjukkan sepatu yang dikenakannya saat kabur dari ISIS di Suriah. (Foto: Ari Wu / ABC News)
Nur Dhania menunjukkan sepatu yang dikenakannya saat kabur dari ISIS di Suriah. (Foto: Ari Wu / ABC News)

Khawatir akan akan keselamatan putri mereka, orang tua Nur Dhania akhirnya membuat pilihan yang menakjubkan. Ayahnya, Dwi Djoko Wiwoho rela meninggalkan pekerjaan kelas menengahnya sebagai pegawai negeri senior di Batam, Provinsi Riau.

Dia menjual rumah utama keluarga di Jakarta untuk membiayai perjalanan ke Suriah, melalui Turki.

Dalam minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya, 26 anggota keluarga melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Tujuh ditahan di Turki dan dideportasi. Tetapi 19 anggota keluarga, termasuk Nur Dhania dan orang tuanya, berhasil mencapai Raqqa.

Cerita benar-benar berubah tak seperti yang dibayangkan Nur Dhania. Segera setelah keluarganya tiba di Suriah, mereka dipisahkan dan dipaksa untuk hidup terpisah.

Baca Juga: Teka-teki Tahun Pembuatan Candi Sawentar Belum Terungkap

Perempuan dan anak perempuan ditempatkan di asrama yang kotor bersama perempuan lain yang tidak mereka kenal. Perkelahian fisik dan perselisihan rumah tangga adalah hal biasa, seperti halnya pencurian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI