Sandiaga Ingin Buyback Indosat, JK: Untungnya Kecil

Selasa, 26 Maret 2019 | 17:40 WIB
Sandiaga Ingin Buyback Indosat, JK: Untungnya Kecil
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Jusuf Kalla. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengomentari janji Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno yang akan melakukan buyback Indosat.

Menurutnya, ketimbang buyback Indosat lebih baik menarik investor asing untuk mengembangkan perekonomian Indonesia.

JK menjelaskan, bisnis di bidang telekomunikasi memiliki keuntungan kecil, meskipun investasi dilakukan terus menerus. Lantaran adanya persaingan ketat dalam dunia bisnis di bidang telekomunikasi.

"Kecil karena persaingan begitu banyak dan teknologi berkembang terus sehingga investasi terus, sebab kalau kurang investasi akan kalah dengan saingan yang lain karena begitu banyaknya variasi dari teknologi itu," jelas JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Baca Juga: Dituding Anies Politisasi Tarif MRT, Ketua DPRD: Sebetulnya Sama Saja Bos

Saat ini saham Indosat dikuasai 65 persen oleh Qatar Telecom (Qtel) atas nama Ooredoo Asia Pte Ltd yang sebelumnya bernama Qtel Asia Pte Ltd, pemerintah Indonesia sebesar 14,29 persen dan publik sebesar 20,71 persen.

Jika pembelian saham itu dilakukan saat ini, menurut JK, lebih baik konsen terhadap mengalirkan investasi dari pemodal asing yang tertarik dengan perusahaan-perusahaan lokal.

Hal itu disampaikannya agar turut membantu perekonomian negara termasuk persediaan lapangan pekerjaan juga pajak.

"Kalau hanya membeli yang sudah ada itu kan tidak menambah apa apa, hanya pindah kepemilikan dan di Indonesia juga sudah ada disitu," ujarnya.

Lebih lanjut, JK juga menilai kalau memang Indosat ingin dibeli kembali justru malah mengusir investasi yang ada. Menurutnya hal tersebut tidak sebanding dengan filosofi yang ada.

Baca Juga: Klaim Prabowo - Sandiaga Unggul, Fadli Zon Berharap Tak Ada Kecurangan

"Kalau kita buy back itu kan justru kita mengeluarkan investasi yang sudah masuk itu. Kan itu justru terbalik dari filosofi yang ada," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI