Suara.com - Suara.com – Warga Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa dikejutkan dengan penemuan mayat wanita berkerudung di dalam mobil pada Jumat (22/3/2019) sekira pukul 8.00 WITA. Belakangan diketahui, korban bernama Sulaiha Djafar (41), warga Kota Makassar.
Saat ditemukan, leher wanita malang itu tersangkut pada sabuk pengaman. Kaca mobil bagian penumpang depan pecah. Barang berharga milik korban masih utuh, membuat polisi memperkirakan wanita ini merupakan korban pembunuhan.
Berikut Suara.com merangkum sejumlah fakta di balik penemuan mayat wanita.
1. Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Korban
Baca Juga: Jelang Pencoblosan, TKN Jokowi - Maruf Kenalkan Slogan Putih adalah Kita
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap korban, petugas menemukan adanya tanda kekerasan benda tumpul di pipi sebelah kiri dan penyumbatan jalan napas di leher.
Di dalam mobil tempat korban ditemukan, dombet dan uang milik Sulaiha masih utuh. Di dalam mobil juga ditemukan batu dan bercak darah pada jok mobil.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, diketahui Sulaiha merupakan salah satu pegawai di Universitas Negeri Makassar (UNM). Ibu tiga anak ini juga memiliki seorang suami yang merupakan Kepala Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Barru, Sukri.
2. Pelaku Merekayasa Pembunuhan
Pelaku pun merekayasa pembunuhan yang dilakukannya. Ia membuat kronologi seolah rekan kerjanya menjadi korban perampokan.
Baca Juga: Elektabilitas Ungguli Prabowo, BPN: Keunggulan Survei Buat Hiburan Jokowi
Pelaku pun memecahkan kaca mobil korban sehingga seolah-olah diserang perampok. Namun, rencana licik pelaku pun akhirnya terungkap usai polisi menemukan sidik jari pelaku di botol minuman dalam mobil.
Tak hanya itu, uang korban yang tidak raib pun membuat polisi curiga. Dari hasil visum, petugas juga menemui adanya luka bekas kekerasan di pipi kiri dan paha kanan.
3. Pelaku Pura-pura Melayat
Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap Sulaiha. Dari informasi yang didapat pelaku merupakan rekan kantornya di UNM bernama Wahyu Jayadi.
Wahyu yang merupakan dosen di Fakultas llmu Keolahragaan UNM. Ia ditangkap saat sedang datang melayat ke RS Bhayangkara, tempat korban berada.
Pelaku sengaja berpura-pura ikut datang melayat ke rumah sakit untuk menghindari kecurigaan dari rekan sekantornya. Saat itulah Wahyu langsung digiring oleh polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Berawal Sakit Hati
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, pelaku mengakui alasan ia menghabisi nyawa Sulaiha lantaran tersinggung dengan korban. Korban dinilai terlalu ikut campur dengan masalah pribadi pelaku. Keduanya pun bertemu untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Saat bertemu bukannya membaik justru keduanya terlibat cekcok hebat. Hingga akhirnya Wahyu pun memutuskan untuk menghabisi nyawa Sulaiha dengan mencekiknya sebanyak dua kali hingga kehabisan napas.