HUT Tagana ke-15, Mensos : Kiprah dan Kontribusinya Sudah Terbukti

Senin, 25 Maret 2019 | 18:09 WIB
HUT Tagana ke-15, Mensos : Kiprah dan Kontribusinya Sudah Terbukti
Menteris Sosial Agus Gumiwang menghadiri Apel Siaga Tagana di Markas Komando Tagana Training Center (TTC), Sentul, Bogor, Senin (25/3/2019) (Dok : Kemensos).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia, hari ini merayakan ulang tahunnya ke-15. Di usianya yang ke-15, Agus mengungkapkan, Tagana telah menunjukkan kerja kemanusiaan yang luar biasa dan kontribusinya nyata  bagi bangsa. 

"Dari lubuk hati terdalam, saya sangat bangga melihat kiprah nyata selama 15 tahun dalam penanggulangan bencana. Saya apresiasi pengabdian saudara semua," tutur Mensos, dalam Apel Siaga Tagana di Markas Komando Tagana Training Center (TTC), Sentul, Bogor, Jabar, Senin (25/3/2019). 

Di hadapan 1000 anggota Tagana, Sahabat Tagana, dan seluruh tamu undangan, Agus mengungkapkan, dalam setiap kunjungan ke lokasi bencana, ia senantiasa mendapat apresiasi positif dari para kepala daerah atas kiprah Tagana di lokasi bencana. 

"Mereka memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja Tagana. Saya sebagai Menteri Sosial sangat bangga," tuturnya, yang disambut tepuk tangan seluruh pererta apel Tagana yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia. 

Baca Juga: Kemensos Pastikan Regulasi Tak Akan Hambat Layanan pada Disabilitas

Mensos juga menyampaikan salam dan ucapan selamat ulang tahun dari Presiden Joko Widodo. Presiden, lanjutnya, memiliki kepedulian terhadap upaya mitigasi bencana yang dilakukan oleh Tagana. 

"Saya ingin menyampaikan, kemarin sampai tadi malam, saya bersama Presiden. Saya sampaikan bahwa Tagana berulang tahun ke-15 tahun ini. Beliau menyampaikan salam hormat kepada seluruh SDM Tagana di seluruh Indonesia dan mengucapkan selamat ulang tahun," katanya. 

Mensos mengatakan, selama 15 tahun, Tagana berada di garda terdepan dalam memberikan layanan kepada masyarakat terdampak bencana. Dalam setiap peristiwa bencana, Tagana telah hadir di lokasi kejadian satu jam setelah peristiwa untuk memberikan pertolongan dan perlindungan korban bencana. 

Berdasarkan data dan informasi bencana dari BNPB, tercatat sepanjang 2018 ada  2.572 bencana di Indonesia. Bencana itu diantaranya, gempa bumi di Provinsi NTB, likuifaksi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah, serta tsunami di Provinsi Lampung dan Banten. 

Sepanjang 2018, sebanyak 4.814 jiwa meninggal dunia dan 10,2 juta jiwa mengungsi. Selain itu, ada 320 ribu unit rumah dan 1.999 unit fasilitas umum rusak. 

Baca Juga: Kemensos Raih Predikat Baik dalam Pengawasan Kearsipan 2018

Selanjutnya pada awal 2019, banjir terjadi di Kabupaten Madiun, gempa bumi di Provinsi NTB, dan banjir bandang di Kabupaten Jayapura. 

Dalam penanganan bencana tersebut, Kementerian Sosial melakukan tugasnya dengan memberikan bantuan berupa makanan dengan layanan dapur umum, pendirian tenda darurat dan layanan dukungan psikososial, serta mengeluarkan cadangan beras pemerintah (CBP).

"Langkah-langkah penanganan bencana ini tentunya tak lepas dari kerja keras dan kiprah Tagana," lanjutnya. 

Pada 2019, lanjutnya, ada beberapa rencana strategis yang dilakukan Kemensos dalam hal penanggulangan bencana. Pertama, peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana alam dengan kegiatan penyediaan sarana dan prasarana logistik, peningkatan kompetensi Tagana muda, madya dan utama serta spesialisasi, fasilitasi pembentukan Kampung Siaga Bencana dan fasilitasi Tagana Masuk Sekolah.

Kedua, penyaluran bantuan pemenuhan kebutuhan dasar untuk korban bencana alam pada masa darurat berupa pengerahan SDM Tagana, pemberian bantuan perlengkapan makanan melalui dapur umum, tenda darurat, distribusi logistik keperluan keluarga dan layanan dukungan psikososial

Ketiga, penyelenggaraan pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam pasca bencana dengan bantuan jaminan hidup, bahan bangunan rumah, isi hunian, santunan ahli waris dan santunan luka serta melakukan rujukan.

"Rencana strategis ini akan terwujud apabila semua pihak bersinergi dalam penanggulangan bencana, yaitu Tagana, TNI, Polri, Basarnas, pemda, dan seluruh unsur relawan lainnya," ujar Mensos.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI