Suara.com - Kekhalifahan Abu Bakr Al Baghdadi yang dibangun dari beragam aksi teror keji di bawah benera Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS, ternyata hanya berumur jagung. Kini, kekuasaan mereka benar-benar runtuh.
Benteng terakhir gerombolan teroris tersebut di Baghouz, Suriah, akhirnya mampu dikuasai tentara Suriah setelah berbulan-bulan dikepung.
Minggu (24/3/2019), sisa-sisa militan ISIS di daerah tersebut muncul dari terowongan dengan membawa bendera putih tanda menyerah.
“Dengan ini, ISIS sudah kalah. Kekhalifahan mereka sudah runtuh,” kata juru bicara tentara Kurdi Suriah kepada AFP.
Baca Juga: Erick Thohir: Banyuwangi Jantung Kekuatan Jokowi
Jurnalis AFP yang berada di lokasi mengakui, melihat lusinan orang—kebanyakan pria—keluar dari kamp mereka di desa terpencil daerah Baghouz. Mereka lantas diangkut memakai truk oleh tentara Suriah.
"Mereka adalah pejuang IS yang keluar dari terowongan dan menyerah hari ini," kata Jiaker Amed, juru bicara satuan Kurdi yang mempelopori Pasukan Demokratik Suriah.
Tampak banyak lelaki lusuh, kumal, berusah payah keluar dari lubang-lubang persembunyian mereka di tepian sungai Efrat, perbatasan Irak – Suriah.
Beberapa prang berjanggut tebal, lainnya mengenakan jubah wol panjang dan kaftan di jubah mereka yang berwarna gelap. Yang lain memakai syal kotak-kotak yang melilit kepala mereka.
"Beberapa yang lain masih bisa bersembunyi di dalam," tambah Amed.
Baca Juga: Ini Alasan Tunggal Putri PBSI Absen di India Open 2019
Serangan selama berbulan-bulan oleh SDF akhirnya mencapai puncak pada hari Sabtu (23/3) akhir pekan lalu. Benteng terakhir ISIS terus menerus dihujani bom dari udara dan mortir serta pasukan infrantri di daratan.
“Lebih dari 66.000 orang, sebagian besar warga sipil, telah keluar dari ISIS terakhir sejak 9 Januari, mereka menyerah” tutur Amed.
Dari puluhan ribu orang itu, termasuk 5.000 pejuang ISIS, 24.000 kerabat mereka, serta 37.000 lainnya warga sipil.
Bagi militan ISIS yang menyerah, langsung dimasukkan dalam sel tahanan. Sementara kerabat-kerabat mereka, yakni perempuan dan anak-anaknya, ditempatkan di kamp-kamp pengungsian di wilayah utara Suriah.
Untuk diketahui, Abu Bakr Al Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahannya serta ISIS di perbatasan Suriah – Irak tahun 2014.
Selama lima tahun mereka memaksakan aturan sekte mereka yang brutal pada jutaan rakyat Suriah dan Irak.
Tak hanya itu, kelompok-kelompok mereka di luar negeri juga melakukan serangan bunuh diri maupun teror keji di berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan tak sedikit korban jiwa.
IS mendeklarasikan "kekhalifahan" lintas batas di Suriah dan Irak pada 2014, memaksakan aturan brutalnya pada jutaan orang.