Suara.com - Fahri Hamzah menyebut Jokowi sebagai presiden warisan karena meresmikan MRT. Alasannya, MRT ada bukan hanya jasa Presiden Jokowi, tapi juga gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
Jokowi pun diminta tak melupakan jasa para pemimpin terdahulunya soal terwujudnya pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta. Sebab, jauh sebelum Jokowi, proyek MRT memang sudah digagas sejak tahun 1985.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menanggapi klaim yang menyatakan Jokowi berandil besar dalam pembanguban MRT. Fahri Hamzah menilai Jokowi seharusnya memberikan aprsiasi terhadap para pemimpin di era terdahulu saat peresmian pada Minggu (24/3/2019).
Itu kan proyek lama melibatkan banyak orang dan berutang kepada banyak pihak gitu. Kalau kemudian diresmikan pada zaman Pak Jokowi, ya harus diumumkan bahwa ini adalah sebuah rantai, jangan katakan gak ada presiden sebelumnya, gak ada gubenur sebelumnya, ini semua kerjaan saya, nggak boleh begitu," tutur Fahri di Gedung DPR RI, Senin (25/3/2019).
Baca Juga: Buka-bukaan Rizal Ramli soal Permintaan Jokowi terkait Negosiasi MRT
Menurut Fahri Hamzah pembangunan infrastruktur yang ada sekarang ini bukan merupakan jasa dari Jokowi semata. Jokowi hanya bagian dari penerus dari apa yang telah diwariskan presiden sebelumnya.
"Jokowi itu adalah presiden seperti anak yang menerima warisan harta karun kekayaan dari orangtuanya yang banyak dia terima. Pak SBY terima dari Ibu Megawati itu cuma 400 kurang dari Rp 400 miliar, setahu saya kurang," ujar Fahri.
Tapi Pak Jokowi menerima dari Pak SBY Rp 2.200 triliun ya kan, artinya dia itu datang sebagai anak orang kaya. Itu yang menyebabkan dia boleh ngutang dan dia boleh membangun apa saja yang dia mau itu loh, Pak Jokowi itu," tandasnya.